Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Antara Kritik dan Pembelaan Presiden WBC



loading…

Manny Pacquiao, sang legenda tinju Filipina, kembali menggebrak dunia tinju dengan ambisi besarnya / Foto: The New York Times

Manny Pacquiao , sang legenda tinju Filipina, kembali menggebrak dunia tinju dengan ambisi besarnya. Ia bertekad memecahkan rekornya sendiri sebagai juara dunia kelas welter tertua dalam sejarah olahraga ini.

Pada tahun 2019, Pacquiao mencatatkan sejarah dengan mengalahkan Keith Thurman di usia 40 tahun untuk merebut gelar juara dunia WBA kelas welter. Enam tahun berselang, ia siap menantang juara WBC saat ini, Mario Barrios, pada 19 Juli mendatang (menunggu pengumuman resmi).

Namun, rencana comeback Pacquiao ini menuai berbagai reaksi. Meski dihormati sebagai salah satu petinju terbaik sepanjang masa, banyak pihak yang mengkritik keputusan ini, terutama dari segi kesehatan dan implikasinya terhadap petinju muda yang aktif mengejar gelar.

Baca Juga: Ultimatum Juara Kelas Berat Ringan: Magomed Ankalaev Desak Pereira Gelar Rematch di UFC 317!

Pacquiao, yang akan berusia 47 tahun pada Desember nanti, akan menghentikan sementara karier politiknya di Filipina demi menghadapi Barrios. Barrios, 29 tahun, yang memulai karier di kelas bantam super, baru saja diangkat menjadi juara dunia penuh setelah Terence Crawford mengosongkan sabuknya.

Ia mempertahankan gelarnya pada November lalu dengan hasil imbang melawan Abel Ramos. Menanggapi kritik dari pelatih Inggris, Dave Coldwell, yang menyebut pertarungan ini memalukan, Presiden WBC, Mauricio Sulaiman, dengan tegas membela keputusan organisasinya.

“Ingat Sugar Ray Leonard? Ayah saya, Jose Sulaiman, dan WBC dikritik karena menyetujui pertarungannya melawan Hagler. Manny Pacquiao telah mendapat lisensi dari Nevada dan lulus semua pemeriksaan medis. Sebagai juara WBC yang legendaris, ia disetujui untuk bertarung oleh organisasi kami. Mari kita bicarakan pada 20 Juli,” ujar Sulaiman dikutip dari Secondsout, Senin (12/5/2025).

Baca Juga: Jack Della Maddalena Raja Baru Kelas Welter, Islam Makhachev: Saatnya Menjadi Juara Ganda, Ayo!

Jika Pacquiao berhasil mengalahkan Barrios, ia akan mencetak rekor dunia baru di divisi welter. Namun, ia masih terpaut tiga tahun dari rekor juara dunia tertua sepanjang masa di semua kelas, yang saat ini dipegang oleh Bernard Hopkins.

Pertarungan Pacquiao vs Barrios diprediksi akan menjadi tontonan menarik. Akankah Pacquiao mampu mencetak sejarah baru di usia senja, ataukah Barrios akan membuktikan bahwa ia adalah juara yang tak tergoyahkan?

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *