loading…
Acara penutupan ini menandai berakhirnya ajang olahraga terbesar bagi atlet difabel di Indonesia, setelah digelar selama lebih dari seminggu. Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, secara resmi menutup Peparnas XVII yang diawali dengan defile pemenang dan peserta dari seluruh cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan.
Penutupan ditandai dengan memadamkan api abadi yang telah menyala sepanjang gelaran Peparnas di Stadion Manahan, simbol berakhirnya ajang bergengsi ini. Menpora Dito Ariotedjo, dalam sambutannya, mengapresiasi pelaksanaan Peparnas di Solo yang dinilainya berlangsung lancar dan meriah. Ia bahkan turut membaur dengan para atlet, ofisial, dan penonton, menambah kehangatan acara tersebut.
Turut hadir mendampingi Menpora, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo . Angela tampak hadir di ruang khusus VVIP Stadion Manahan, menyaksikan langsung kemeriahan acara penutupan.
Usai acara resmi ditutup, hadirin dihibur dengan pertunjukan seni berupa tari-tarian, pertunjukan musik, dan teaterikal. Pertunjukan ini menampilkan kolaborasi antara nuansa etnik dan modern, memberikan hiburan penuh warna untuk menutup malam istimewa tersebut.
Peparnas XVII telah menjadi simbol semangat sportivitas dan inklusivitas, serta ajang pembuktian kemampuan atlet-atlet difabel Indonesia yang berlaga dengan penuh semangat dan determinasi.
(sto)