Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Anda Tidak Bisa Kalahkan Saya!



loading…

Petarung Georgia-Spanyol ini mengukir sejarah dengan mengalahkan Charles Oliveira secara brutal di ronde pertama. Berikutnya, giliran Paddy Pimblett? / Foto: BBC

Malam yang gemilang bagi Ilia Topuria di UFC 317. Petarung Georgia-Spanyol ini mengukir sejarah dengan mengalahkan Charles Oliveira secara brutal di ronde pertama, merebut gelar juara kelas ringan dan menjadi juara dua divisi ke-10 dalam sejarah UFC. Kemenangan ini memperpanjang rekor tak terkalahkan Topuria menjadi 17 laga.

Topuria, yang sebelumnya mengosongkan sabuk kelas bulunya awal tahun ini, tampil dominan sejak awal. Setelah unggul dalam pertukaran grappling, Topuria melepaskan kombinasi pukulan lurus kanan-kiri yang mematikan saat Oliveira melangkah maju. Pukulan telak itu membuat petarung Brasil tersebut tertidur tak berdaya di atas kanvas.

“Saya mewakili generasi baru seni bela diri campuran. Ini adalah level permainan berikutnya. Saya melakukan persis seperti yang telah kami rencanakan. Pukulan kanan, hook kiri, dan ledakan yang membuatnya padam,” ujar Topuria dikutip dari BBC, pasca pertarungan, Minggu (20/6/2025).

Baca Juga: Ilia Topuria Cetak Sejarah, KO Charles Oliveira di Ronde Pertama

Setelah kemenangannya, Topuria langsung menatap Paddy Pimblett dari Inggris. Tatapannya itu seperti mengisyaratkan potensi pertarungan gelar yang menggiurkan antara kedua rival tersebut. Perseteruan keduanya bukan hal baru, berawal dari insiden di sebuah hotel sebelum UFC London pada tahun 2022.

Pimblett, yang terlihat menyeringai lebar dan menggosok-gosokkan kedua tangannya, memasuki oktagon dan melontarkan tantangan kepada Topuria. “Itu adalah KO yang berat, tetapi Anda tidak akan pernah bisa mengalahkan saya. Saya akan menghabisi Anda,” kata Pimblett.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *