Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Anak Kampung Makin Susah Masuk Timnas!



loading…

Sergio van Dijk menyoroti masifnya pemain naturalisasi yang memperkuat Timnas Indonesia / Foto: Aldhi Chandra Setiawan

Sergio van Dijk menyoroti masifnya pemain naturalisasi yang memperkuat Timnas Indonesia . Dia mengingatkan PSSI untuk tidak melupakan pembinaan pemain muda yang tersebar di berbagai penjuru Tanah Air.

Tak bisa dipungkiri kalau PSSI cukup gencar melakukan proyek naturalisasi. Itu semua dilakukan demi mendongkrak performa Timnas Indonesia serta mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia.

Van Dijk turut menyoroti masifnya pemain naturalisasi yang kini memperkuat Timnas Indonesia. Menurutnya, fenomena itu akan memiliki dampak kepada para pemain lokal. Sebab, mereka akan merasa minder untuk bermimpi membela Skuad Garuda.

“Kalau kita lihat banyak yang dinaturalisasi, saya sedikit merasa anak-anak sekarang yang main sepak bola di kampung-kampung, seperti Jawa Barat, Ambon, di Bali atau di mana-mana mungkin merasa susah untuk masuk Timnas ya,” kata Van Dijk, dikutip dari instagram pribadinya, Rabu (14/1/2025).

“Tak punya semangat lagi mau main di timnas karena mereka merasa harus main di Eropa dan hanya pemain naturalisasi yang bisa masuk (Timnas Indonesia),” sambungnya.

Eks pemain Timnas Indonesia menilai bahwa di tengah gencarnya proyek naturalisasi, PSSI harus tetap memperhatikan pembinaan talenta lokal. Menurutnya, harus ada keselarasan pada dua hal tersebut.

“Saya berharap PSSI sekarang punya fokus (bangun akademi dan pembinaan). Mereka pasti keluar uang ke timnas senior tapi semoga mereka juga lihat pembinaan dan akademi,” tuturnya.

“Timnas senior naik tapi juga yang akademi dan anak-anak masa depan sepak bola Indonesia juga ikut naik. Harus ada kombinasi dari lokal dan naturalisasi supaya punya koneksi sama di lapangan,” lanjut dia.

Lebih lanjut, Van Dijk sadar kalau proyek naturalisasi ini adalah program jangka pendek agar Timnas Indonesia menuju Piala Dunia. Namun dia harap, PSSI tidak melupakan salah satu tugas utamanya, yakni pembinaan sepak bola di akar rumput.

“Saya mengerti ya untuk jangka pendek; kalau dapat hasil yang bagus akan lebih banyak motivasi dari masyarakat Indonesia. Tapi semoga PSSI tidak lupa masa depan Indonesia dengan pemain lokal,” pungkas Van Dijk.

(yov)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *