Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Air Mata Saya Sampai Tumpah!



loading…

Evander Holyfield Ketakutan Lihat Sosok Petinju Ini: Air Mata Saya Sampai Tumpah!

Petinju legendaris Evander Holyfield mengungkapkan bahwa hanya ada satu petinju yang pernah benar-benar membuatnya takut. Anehnya, sosok itu bukanlah Mike Tyson atau Lennox Lewis, dua lawan tangguh yang pernah ia hadapi dalam karier profesionalnya.

Holyfield yang dikenal sebagai “The Real Deal” menikmati karier amatir yang cemerlang sebelum terjun ke dunia profesional. Ia mencatat rekor impresif 160 kemenangan dan 14 kekalahan, serta meraih medali perunggu Olimpiade 1984 dan perak di Pan American Games.

Namun, sebelum meraih kejayaan di ring profesional, Holyfield mengalami ketakutan luar biasa terhadap seorang petinju amatir bernama Cecil Collins. Collins adalah lawan yang mengalahkannya dalam dua pertarungan pertamanya di dunia amatir. Kekalahan tersebut begitu mengguncang Holyfield hingga ia sempat memutuskan untuk berhenti bertinju.

“Saat saya kalah untuk pertama kalinya di usia 11 tahun, saya memutuskan berhenti,” kata Holyfield dalam wawancara dengan VladTV. “Tapi ibu saya berkata bahwa dia tidak membesarkan seorang pengecut, jadi saya harus kembali.”

Sayangnya, dalam pertandingan kedua melawan Collins, Holyfield kembali kalah dan sekali lagi berencana meninggalkan dunia tinju. Namun, ibunya tetap bersikeras agar ia mencoba sekali lagi.

Ketakutan Holyfield mencapai puncaknya ketika ia mengetahui bahwa ia harus kembali menghadapi Collins dalam pertandingan ketiga.

“Saat saya melihat namanya di daftar pertandingan final, air mata langsung mengalir dari mata saya,” kenangnya.

Namun, kali ini Holyfield mampu mengalahkan Collins dan akhirnya mengatasi rasa takutnya. Ketika ia pulang dan memberi tahu ibunya tentang kemenangan tersebut, ia justru memberikan jawaban yang mengejutkan.

“Ibu saya bilang, ‘Kalau begitu sekarang kamu bisa berhenti bertinju.’ Tapi saya menjawab, ‘Saya tidak mau berhenti lagi!'”

Setelah melewati momen penting itu, Holyfield berkembang menjadi salah satu petinju terbaik dalam sejarah. Ia berhasil menyatukan semua gelar di kelas penjelajah dengan mengalahkan Carlos de Leon pada 1988, lalu naik ke kelas berat dan merebut sabuk juara dunia setelah meng-KO Buster Douglas pada 1990.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *