Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tambahan Kuota Petugas Haji untuk Pos Layanan dan Bantuan Jemaah



loading…

Menag Nasaruddin Umar mengungkap Indonesia mendapat tambahan kuota 2.210 petugas haji pada 2025 usai melobi pemerintah Arab Saudi. Tambahan kuota ini untuk memperkuat pos layanan dan membantu jemaah. Foto: Dok SINDOnews

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkap Indonesia mendapat tambahan kuota sebanyak 2.210 petugas haji pada tahun 2025 usai melobi pemerintah Arab Saudi. Tambahan kuota ini untuk memperkuat pos layanan dan membantu jemaah.

Adanya tambahan kuota petugas haji juga membantu petugas Saudi dalam menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji. “Secara psikologis ini juga akan memudahkan jemaah karena tidak terkendala masalah komunikasi dan perbedaan budaya,” ujar Nasaruddin, Minggu (13/4/2025).

Indonesia awalnya menerima alokasi kuota petugas haji sebesar 1 persen dari total kuota jemaah haji (221.000) atau sebanyak 2.210.

“Kita dapat alokasi tambahan sebesar 1% lagi atau 2.210. Ini akan kita optimalkan untuk memberikan layanan terbaik ke jemaah haji,” ujar.

Nasaruddin mengatakan tambahan kuota petugas haji sudah masuk e-Hajj. Dia mengapresiasi pemerintah Arab Saudi atas penambahan kuota.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief berjanji segera mendistribusikan tambahan kuota petugas haji pada pos-pos layanan yang dibutuhkan.

Sementara ini, petugas yang menyertai jemaah dalam penerbangan (kelompok terbang atau kloter) baru teralokasikan tiga orang per kloter padahal biasanya lima orang.

“Petugas kloter tentu akan kita tambah. Demikian juga untuk petugas nonkloter baik layanan bimbingan ibadah, akomodasi, konsumsi, transportasi di Arab Saudi, dan layanan lainnya,” ujar Hilman.

Saat ini, pihaknya sudah mengumumkan hasil seleksi petugas berdasarkan kuota awal. Untuk proses bimbingan teknis (bimtek) bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan dilakukan mulai 14-20 April 2025.

“Petugas yang masuk kuota tambahan ini akan kita proses agar mereka juga bisa segera mengikuti Bimtek Petugas Haji,” ucapnya.

Sekadar informasi, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H. Jemaah haji Indonesia dijadwalkan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025.

Sehari berikutnya, jemaah haji reguler asal Indonesia secara bertahap akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci dari embarkasi masing-masing.

(jon)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *