Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Serikat Pekerja Migran Apresiasi Pemulangan Korban Online Scam Myanmar



loading…

Ketua Umum IMPPI William Yani Wea mengapresiasi Pemerintah yang berhasil memulangkan ratusan WNI korban online scam di Myanmar. Foto/istimewa

JAKARTA – Ketua Umum Serikat Pekerja Informal Migran dan Pekerja Profesional Indonesia (IMPPI) William Yani Wea mengapresiasi Pemerintah yang berhasil memulangkan ratusan WNI korban online scam di Myanmar. Pencegahan tindak kejahatan online scam harus di ke depankan.

“Saya mengapresiasi dan mengucapkam terima kasih kepada pemerintah yang telah memulangkan para WNI korban online scam. Saya harap ke depam kejadian ini tidak terulang. Segera tangkap dalang yang memberangjkatkan mereka menjadi korban TPPO,” kata William Yani Wea, Kamis (20/3/2025).

Pria yang akrab disapa Yani itu menjelaskan, tidak mudah bagi pemerintah memulangkan korban kejahatan online scam lantaran dalam proses rekruitmen tidak ada pemaksaan kerja, penculikan ataupun penipuan.

Untuk itu, Yani yang merupakan kandidat Doktor Ilmu Pemerintahan itu berharap pemerintah ke depan lebih mengedepankan pencegahan ketimbang tindakan penyelamatan yang cukup sulit untuk dilakukan.

“Sosialisasi akan kejahatan online scam harus terus digencarkan. Masyarakat jangan tergiur dengan iming-iming pendapatan yang besar,” ungkapnya.

Seperti diketahui, ratusan WNI menjadi korban online scam di Myanmar. Kini mereka sudah bisa dipulangkan ke Indonesia lewat operasi senyap.

Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengatakan, total WNI korban online scam yang dipulangkan ke Tanah Air yakni 554 orang. Tapi jadwal kepulangannya berbeda-beda.

Pada tahap pertama, sebanyak 400 WNI dipulangkan melalui dua penerbangan. “Pada 18 Maret ini, flight telah mendarat tadi, membawa 200 orang warga, negara Indonesia kita yang menjadi korban. Kemudian, nanti jam 11, flight kedua juga membawa 200 warga negara Indonesia yang menjadi korban,” ujarnya.

(cip)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *