Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Sekjen Partai Berkarya Apresiasi Langkah Prabowo Cabut Subsidi Gas Alam



loading…

Sekjen Partai Berkarya Fauzan Rachmansyah mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang mencabut subsidi gas alam. Foto/istimewa

JAKARTA – Langkah Presiden Probowo Subianto yang akan mencabut subsidi gas alam untuk tujuh sektor industri pada tahun ini diapresiasi. Langkah ini perlu dilakukan sebagai upaya untuk mengalihkan subsidi ke masyarakat yang lebih membutuhkan.

“Sudah tidak pantas ada subsidi gas alam untuk tujuh sektor industri yang masih disubsidi,” kata Sekjen Partai Berkarya Fauzan Rachmansyah, di Jakara Selatan, Selasa (7/1/2025).

Menurut Fauzan, para pengusaha ini seharusnya malu meminta subsidi terus menerus dari pemerintah. Sementara rakyat miskin makin terhimpit oleh ekonomi yang semakin sulit.

“Pengusaha keramik, baja, kaca, petrochemical, oleochemical jangan sampai mengeluh minta subsidi lagi, emang enggak malu dengan rakyat miskin masih minta subsidi gitu,” ujarnya.

Fauzan melanjutkan, sangat aneh rasanya kalau sampai para pengusaha di industri yang menggunakan gas alam masih mengharapkan subisidi pemerintah. “Kebijakan HGBT sudah tidak relevan,” imbuhnya.

Fauzan menyebut anggaran subsidi tersebut dialihkan untuk mendukung program-program Presiden Prabowo Subianto yang menyentuh langsung masyarakat. Seperti Program Makan Bergizi Gratis untuk mendukung kebutuhan gizi puluhan juta anak sekolah di Indonesia.

“Sekarang Presiden Prabowo masih memikirkan makan bergizi gratis untuk puluhan juta anak sekolah, susu gratis, juga bansos dan rumah yang layak untuk rakyat Indonesia, bahkan dari kantong pribadi. Ini harus dicontoh oleh pengusaha untuk berkorban demi bangsa, jangan nuntut pemerintah terus,” ucapnya.

(cip)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *