Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat



loading…

Satu dekade terakhir pembangunan pendidikan di Indonesia berkembang pesat. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan dan program-program yang dirancang oleh Kemendikbudristek.

JAKARTA – Selama satu dekade terakhir, pembangunan di sektor pendidikan di Indonesia terus berkembang dengan pesat. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan dan program-program yang sudah dirancang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bertujuan untuk memastikan keberadilan, pemerataan, dan peningkatan akses pendidikan yang menyeluruh.

Dampak positif dari kebijakan-kebijakan yang sudah dijalankan tidak hanya dirasakan oleh para peserta didik, namun juga dirasakan oleh pendidik, tenaga kependidikan, dan masyarakat luas.

Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek, Vivi Andriani, menyoroti pentingnya upaya untuk meningkatkan keberadilan, pemerataan, dan perluasan akses pendidikan. Ia mengatakan, berbagai kebijakan sudah dilakukan Kemendikbudristek, antara lain bantuan pendidikan seperti Program Indonesia Pintar dan Afirmasi Pendidikan Menengah dan Tinggi.

“Masih banyak anak yang belum mendapatkan layanan pendidikan yang memadai, bahkan ada yang belum bersekolah. Oleh karena itu, kebijakan-kebijakan tersebut harus dipastikan berjalan,” ujar Vivi dalam webinar ‘Silaturahmi Merdeka Belajar’ yang ditayangkan di kanal Youtube Kemendikbud RI pada Kamis, (17/10/2024).

Ia menambahkan, selama lima tahun terakhir, Kemendikbudristek telah menerapkan beberapa kebijakan penting melalui program Merdeka Belajar. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembelajaran di sekolah lebih terpusat pada peserta didik dan sesuai dengan potensi serta kapasitas satuan pendidikan.

Hal ini juga didukung dengan pembiayaan yang seimbang seperti penyaluran dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOS) yang dialokasikan secara berbeda berdasarkan wilayah dan tingkat kebutuhan satuan pendidikan, misalnya untuk SLB dan SMK.

Vivi menuturkan, selain berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik, program Merdeka Belajar juga membawa dampak positif pada pendidikan secara keseluruhan. Guru-guru kini lebih didorong untuk terus belajar dan mengembangkan diri melalui pelatihan yang tersedia di Platform Merdeka Mengajar (PMM).

“Transformasi pendidikan tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga tenaga pengajar. Guru-guru sekarang lebih siap dan kompeten untuk mengajar dengan metode yang lebih efektif,” katanya.

Dalam seminar yang sama, Koordinator Nasional Komunitas Kami Pengajar, Fitriana, memberikan pandangannya sebagai seorang guru tentang dampak Merdeka Belajar. Menurutnya, program ini telah mendorong transformasi di berbagai bidang, termasuk teknologi pendidikan, kebijakan, kepemimpinan, dan kurikulum.

“Merdeka Belajar telah membuat guru lebih bersemangat untuk terus belajar. Selain meningkatkan kompetensi guru, program ini juga memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, serta memastikan bahwa guru bekerja dalam lingkungan yang aman dan nyaman,” tutur Fitriana.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *