Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG, Cak Imin Minta Kemenkes Cek Penyebabnya



loading…

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar buka suara menanggapi peristiwa puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat mengalami keracunan usai menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG). Foto/Felldy Utama

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar buka suara menanggapi peristiwa puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat mengalami keracunan usai menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mendesak agar peristiwa itu ditindaklanjuti dengan mencari tahu asal muasal kenapa para siswa bisa keracunan.

“Nah itu yang harus dicek sumber utamanya ya. Tolong kepada Kementerian Kesehatan mengecek sumber utama keracunan itu,” kata Cak Imin di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Menurut dia, langkah ini penting guna mencari tahu sumber masalahnya. Termasuk soal kondisi dapur dan proses pengiriman bahan pokoknya.

Tak hanya itu, Ketua Umum PKB tersebut mendesak agar laboratorium kesehatan di daerah juga harus mengambil langkah konkret. “Apakah dari dapurnya, apakah dari proses angkutannya, apakah dari tempat lain-lain. Nanti kita tunggu aja investigasinya. Laboratorium Kesehatan Daerah harus cepat ya mengambil langkah-langkah supaya kita tenang,” ujarnya.

Diketahui, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di dua sekolah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Gejala keracunan terjadi usai mengonsumsi Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dua sekolah yang mengalami keracunan yakni MAN 1 Cianjur sebanyak 60 siswa dan SMP PGRI 1 Cianjur dengan korban 19 siswa. Total 79 siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan diduga usai mengonsumsi makanan dari program MBG.

Kepala Dinas Kesehatan Cianjur Yusman Faisal mengatakan, penetapan status KLB memungkinkan penanganan dilakukan secara terpusat dan terkoordinasi, termasuk dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait. “Tim medis segera assessment menyeluruh terhadap faktor penyebab dan pihak-pihak terkait dalam kejadian ini,” ujarnya, Rabu (23/4/2025).

(rca)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *