Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Puasa Erat Kaitannya dengan Tujuan Didirikannya Negara dan Pendidikan Nasional



loading…

Mendikdasmen Abdul Muti menyebut ibadah puasa sangat erat kaitannya dengan tujuan didirikannya negara dan tujuan pendidikan nasional. Foto/SindoNews

JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyebut ibadah puasa sangat erat kaitannya dengan tujuan didirikannya negara dan tujuan pendidikan nasional.

Hal itu disampaikan Abdul Mu’ti saat mengisi ceramah dalam program Mimbar Ramadan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (1/3/2025) malam. Ceramah itu disampaikan Abdul Mu’ti sebelum memulai salat tarawih.

Mulanya, Abdul Mu’ti memberi salam pada umat muslim yang hadir. Sebelum memulai salat tarawih, Abdul Mu’ti mengajak umat untuk memohon dan berdoa agar Allah SWT bisa menerima segala amal ibadah yang dikerjakan selama Ramadan.

“Kita memohon kepada Allah semoga seluruh ibadah kita, puasa kita, salat kita, sedekah kita dan juga tadarus Al-Quran yang kita baca pada bulan Ramadan ini semuanya merupakan amal sholeh yang diterima dan mendapatkan rido dari Allah SWT,” katanya di atas mimbar.

Abdul Mu’ti menyebut, ibadah puasa sangat erat kaitannya dengan tujuan didirikannya negara dan tujuan pendidikan nasional. “Kalau kita kaitkan tujuan didirikannya negara dan kita kaitkan dengan ibadah puasa, kita menemukan kaitan yang sangat erat antara ibadah puasa dengan tujuan didirikannya negara serta tujuan pendidikan nasional,” ucapnya.

Abdul Mu’ti pun mengatakan, puasa merupakan bagian dari syariat Islam. Merujuk pandangan ulama asal Mesir, Sayyid Sabiq yang menyebut tujuan syariat yakni mendidik manusia.

“Beliau (Sayyid Sabiq) di dalam fikih sunnah menyebutkan bahwa syariat itu di antara tujuannya adalah untuk membawa, mendidik, dan menuntun manusia. Sehingga mereka mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupannya dan menjadi makhluk Allah yang mulia,” kata Mu’ti.

Abdul Mu’ti pun mengatakan ibadah bukan hanya ritual, melainkan proses pendidikan agar setiap umat memiliki akhlak yang baik.

“Ibadah itu tidak sekadar merupakan ritual Yang berhenti sebatas ritual belaka. Tetapi merupakan sarana, merupakan proses pendidikan agar kita menjadi hamba Allah yang berakhlakul karimah,” katanya.

(cip)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *