Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Profil Mulyadi, Purnawirawan Bintang 2 yang Pernah Bertugas Amankan Referendum Timor Timur



loading…

Laksamana Muda (Purn) Mulyadi merupakan salah satu purnawirawan TNI Angkatan Laut yang punya riwayat jabatan cemerlang. FOTO/IST

JAKARTA – Laksamana Muda (Purn) Mulyadi merupakan salah satu purnawirawan TNI Angkatan Laut yang punya riwayat jabatan cemerlang. Pensiunan bintang 2 tersebut berperan dalam pengamanan referendum Timor Timur pada 1999.

Mulyadi lahir di Malang, Jawa Timur pada 25 Maret 1961. Ia mulai meniti karier di militer setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL) pada 1985.

Selain menempuh pendidikan di AAL, dirinya juga sempat mengikuti pelatihan Sus Suspaja dan Sus P4 45 jam. Pendidikan lain seperti Diksespa, Diklapa, Seskoal, dan Sesko TNI juga pernah ditempuh olehnya.

Baca juga: Profil Komaruddin Simanjuntak, Jenderal Purnawirawan Siap Pasang Badan untuk Presiden Prabowo

Tidak hanya menempuh pendidikan militer, Mulyadi juga tercatat memiliki gelar pendidikan akademik lain seperti Sarjana Perikanan dan Magister Administrasi Publik.

Untuk penugasan dan latihan yang diikuti adalah Operasi Penyeberangan KRI WIR-379 dari Jerman ke Indonesia pada 1994, Pengamanan SU MPR pada 1997, Latihan Operasi Laut Gabungan tahun 1997, muhibah ke Filipina tahun 1998, dan FCP Kakadu 4/99 ke Darwin, Australia tahun 1999.

Mulyadi juga tercatat memiliki pengamanan jajak pendapat atau referendum Timor Timur tahun 1999. Referendum ini diadakan untuk menentukan masa depan Timor Timur, apakah akan tetap menjadi bagian dari Indonesia atau memisahkan diri.

Ia juga sempat mengikuti Latihan Armada Jaya Tahun 2005 sebagai Deputi Administrasi Logistik, Pokja Penyusunan Permenhan tentang Perbendaharaan Materiel Dephan/TNI tahun 2007.

Baca juga: Deretan Pati AD, AL, dan AU Dapat Promosi Jabatan Bintang 2 Akhir April 2025

Dalam riwayat kariernya, pria asal Kota Bunga itu sempat menduduki posisi Kasubdis Teknokap Dismatal pada 2006. Kemudian Aslog Danlantantamal V di tahun 2007.

Selanjutnya, ia pernah jabat posisi Sahli ‘B’ Komsos Pangartim pada 2008, Aslog Pangarmatim pada 2010, Pati Sahli KSAL Bidang Iptek dan Staf Khusus KSAL tahun 2011.

Pada 2012, Mulyadi dipercaya untuk menduduki posisi Kadisadal. Hingga di tahun 2016 dipercaya jadi Asisten Logistik KSAL.

Puncaknya, ia kembali menduduki posisi Staf Khusus KSAL pada 2019, sebelum akhirnya pensiun dari militer.

(abd)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *