Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Profil Komjen I Ketut Suardana, Jenderal Lulusan Akpol 1990 yang Jadi Irjen Kementerian P2MI



loading…

Komjen Pol I Ketut Suardana merupakan jenderal bintang 3 yang kini menjabat Irjen Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Foto: Ist

JAKARTA – Komjen Pol I Ketut Suardana merupakan jenderal bintang 3 yang kini menjabat Irjen Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Ketut menjabat Irjen Kementerian P2MI sejak Januari 2025. Tak lama berselang, dia mendapat kenaikan pangkat menjadi Komjen Polisi atau jenderal bintang 3.

Baca juga: Daftar Lengkap 51 Pati TNI AU Dimutasi Jenderal Agus Subiyanto pada Akhir April 2025

Siapa sosok Komjen I Ketut Suardana? Berikut sekelumit profilnya yang bisa diketahui.

Profil Komjen I Ketut Suardana

Melansir laman resmi BP2MI, Suardana lahir di Buleleng, Bali, 31 Desember 1967. Dia lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.

Lulus dari Akpol, Suardana melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), lalu lulus pada 1997. Dia kemudian menyelesaikan pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) tahun 2005.

Pada tahun 2015, Suardana berhasil menyelesaikan pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

Beralih ke riwayat karier kepolisian, Suardana mengawali dinas di kesatuan wilayah Polda Sulawesi Tengah hingga tahun 1994. Setelah itu, dia beralih menjadi Perwira Pertama PTIK selama 2 tahun (1995-1996), Pama Polda Timor Timur dan Kapusdalops Plores Manufahi (1997), Peneliti Pok PTIK (1998-2000), hingga Kasatintelpam Polrestabes Denpasar Polda Bali tahun 2001.

Selain itu, dia pernah menjabat Kapolres Jembrana Polda Bali (2008), Kapolres Gianyar Polda Bali (2009), Kasubbagminset Robinkar SSDM Polri (2010), Kasubbagmonev Bagpenkompeten Robinkar SSDM Polri dan Kabagbinjas Rowatpers SSDM Polri (2011).

Kemudian, dia menjabat Analis Kebijakan Madya Bidang Jianstra SSDM Polri (2015), Kabagdiapers Rodalpers SSDM Polri (2016), Karo SDM Polda Sumut (2017), Kabaganev Rojianstra SSDM Polri (2019), serta Kabagren Rojianstra SSDM Polri dan Karorenmin Itwasum Polri (2020).

Periode 2021-2022, Suardana dipercaya menjadi Wakapolda Bali. Setelah itu, dia diangkat sebagai Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Beberapa waktu bertugas, I Ketut Suardana kemudian diangkat menjadi Irjen Kementerian P2MI pada awal 2025.

Sepanjang kariernya, Suardana juga banyak mendapatkan tanda jasa seperti Bintang Bhayangkara Nararya, Satyalancana Pengabdian 24 Tahun, Satyalancana Pengabdian 16 tahun, dan Satyalancana Pengabdian 8 tahun.

Lalu, ada juga Satyalancana Jana Utama, Satyalancana Ksatria Bhayangkara, Satyalancana Karya Bhakti, Satyalancana Bhakti Pendidikan, Satyalancana Bhakti Nusa, Satyalancana Dharma Nusa, Satyalancana Kebaktian Sosial, serta Satyalancana Seroja.

(jon)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *