Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Profil Alvin Lim, Pengacara yang Bongkar Investasi Bodong hingga Jadi Kuasa Hukum Agus Salim



loading…

Pengacara Alvin Lim telah tiada. Pengacara nyentrik ini meninggal dunia di RS Mayapada Tangerang, Minggu (5/1/2025). Foto: Dok SINDOnews

JAKARTA – Pengacara Alvin Lim telah tiada. Pengacara nyentrik ini meninggal dunia di RS Mayapada Tangerang, Minggu (5/1/2025). Dia mengalami sakit ginjal dan tengah cuci darah di rumah sakit tersebut.

Pengacara kelahiran 11 Januari 1977 ini berkontribusi kepada masyarakat khususnya pengungkapan kasus investasi bodong atau robot trading.

“Tahun 2021 itu saya ketemu dia dan dialah yang pertama kali mencetuskan bagaimana caranya korban kejahatan investasi uangnya bisa kembali ke korban. Jadi kalau hari ini ada kasus robot trading uang kembali ke korban itu awal idenya Alvin Lim,” ujar pengusaha kuliner sekaligus CEO Ritz Academy Roy Shakti melalui Instagramnya.

Alvin Lim juga ikut serta mengusut kasus penipuan koperasi Indosurya. “Kalau nggak ada Alvin Lim mungkin pemilik koperasi Indosurya sudah bebas,” kata Roy.

“Beliau banyak membantu masalah investasi bodong memang di akhir ketika beliau masuk di kasusnya Agus ini agak blunder dan gua sempet posting kontek ke dia 22 Desember ya tapi anggap aja ini mungkin sarana Alvin Lim memberikan hiburan terakhir kepada masyarakat,” ungkapnya.

Alvin Lim diketahui pernah menjadi pengacara korban penyiraman air keras Agus Salim. Maka itu, Roy meminta masyarakat memaafkan kesalahan atau sikap Alvin Lim. “Indonesia kehilangan sosok pengacara yang berani memberantas investasi bodong,” tambahnya.

Sekadar mengingatkan, Alvin Lim menjadi satu-satunya pengacara di Indonesia yang mengantongi license series 7 NASD dari Amerika Serikat, sebuah lisensi yang biasa digunakan profesional di bidang keuangan untuk menjual sekuritas.

Selain berkiprah sebagai advokat, Alvin Lim juga merupakan pendiri Quotient Group, sebuah konglomerasi yang meliputi LQ Indonesia Law Firm, Quotient Fund, Qnews, dan Quotient Parking.

(jon)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *