Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Prof Ni’am Berharap Semangat Perdamaian yang Disuarakan Paus Fransiskus Terus Dilanjutkan



loading…

Ketua MUI Bidang Fatwa Prof Asrorun Niam Sholeh menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus. Foto/Istimewa

JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Bidang Fatwa Prof Asrorun Ni’am Sholeh menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus . Dia berharap semangat perdamaian dan persaudaraan kemanusiaan yang disuarakan Paus terus dilanjutkan.

“Saya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus, pemimpin Katolik tertinggi yang dikenal peduli pada semangat persaudaraan dan anti-penjajahan,” ujar Prof Ni’am dalam keterangannya, Senin (21/4/2025).

Dia berharap komitmen dan semangat perdamaian yang terus diperjuangkan dapat dilanjutkan, menuju persaudaraan antarmanusia. “Paus Fransiskus dikenal sebagai salah satu tokoh agama yang memiliki komitmen kemanusiaan universal, mencintai sesama manusia, dan memerangi penindasan. Beliau pernah membangun kesepahaman dengan Grans Syeikh Al-Azhar dan juga hadir di Indonesia, semuanya mengusung tema perdamaian dan persaudaraan universal.”

Guru Besar Bidang Ilmu Fikih ini menjelaskan, Paus Fransiskus merupakan salah satu tokoh agama yang punya perhatian terhadap isu perdamaian dan persaudaraan kemanusiaan. “Paus bersama Syeikh al-Azhar menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia untuk mendorong perdamaian umat Muslim-Kristen Katolik. Dan ini hal yang bersejarah, perlu untuk diterjemahkan secara operasional, dengan semangat kebersamaan, substantif, tidak sekadar seremoni dan artifisial, khususnya bagi umat dan toloh Islam dan Katolik di Indonesia,” jelasnya.

Komitmen itu, lanjutnya, perlu dilanjutkan untuk menjadi jembatan persaudaraan kemanusiaan, terutama bagi tokoh kedua agama, untuk kepentingan kemanusiaan yang universal.

Paus Fransiskus juga sering menggaungkan toleransi antarumat beragama, yang perlu dilanjutkan secara lebih substansial, bukan sekadar seremoni dan artifisial. Di tengah genosida yang dilakukan Zionis, Paus juga vokal mengutuk penjajahan dan agresi brutal Israel terhadap bangsa Palestina.

“Komitmen anti-penjajahan harus menjadi kesadaran kolektif kita, sebagai manusia beradab dan berbudaya. Perjuangan Palestina Merdeka adalah bagian dari tugas sejarah kemanusiaan yang harus terus diikhtiarkan setiap umat manusia beradab,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025). “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus,” ungkap Kardinal Kevin Farrell mengumumkan di saluran TV Vatikan.

(zik)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *