Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Prajurit Dididik Lindungi Warga, Bukan Bunuh Rakyat



loading…

Majelis hakim Pengadilan Militer II-08 memvonis 3 terdakwa kasus penembakan bos rental mobil di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak dengan memecat dari militer. Foto: Nur Khabibi

JAKARTA – Majelis hakim Pengadilan Militer II-08 memvonis 3 terdakwa kasus penembakan bos rental mobil di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak dengan memecat dari militer. Dua anggota TNI di antaranya dihukum penjara seumur hidup dan satu lainnya 4 tahun penjara.

Hakim anggota mengungkapkan hal-hal yang memberatkan para terdakwa. Salah satunya prajurit TNI dipersiapkan negara untuk menghadapi ancaman pertahanan, bukan untuk membunuh rakyat.

“Terdakwa dalam kapasitasnya selaku prajurit dididik, dilatih, dan dipersiapkan negara untuk berperang dan melaksanakan tugas-tugas selain perang yang dibebankan negara kepadanya. Pada hakikatnya untuk melindungi kelangsungan hidup negara dan masyarakat, bukan untuk membunuh rakyat,” ujar Hakim Anggota saat membacakan hal-hal yang memberatkan putusan terdakwa, Selasa (25/3/2025).

Hakim menilai ketiganya telah merusak citra TNI. Perbuatan terdakwa bertentangan dengan kepentingan militer yang senantiasa menjaga soliditas dengan rakyat dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

“Bahwa perbuatan terdakwa bertentangan dengan kepentingan militer yang senantiasa menjaga soliditas dengan rakyat dalam rangka mendukung tugas pokok TNI,” katanya.

Kemudian yang memberatkan dari segi aspek rasa keadilan masyarakat atau social justice, hakim menyebutkan perbuatan terdakwa bertentangan dengan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat yang diatur dalam hukum masyarakat.

Perbuatan terdakwa bertentangan dengan norma hukum yang tertuang dalam nilai-nilai Pancasila dengan tidak mencerminkan nilai perikemanusiaan yang beradab dan norma agama yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat.

“Bahwa dengan mengingat perbuatan para terdakwa sudah sedemikian berat, maka kondisi psikologis sosial kemasyarakatan secara umum dan secara khusus kondisi psikologis keluarga korban harus segera dipulihkan dengan menjatuhkan pemidanaan terhadap para terdakwa setimpal dengan perbuatan yang dilakukannya,” kata hakim.

Selanjutnya dari sisi batin pelaku tindak pidana, hakim menuturkan perbuatan para terdakwa dilakukan dengan sengaja dan dalam keadaan sadar dan perbuatan yang dilakukan terbukti.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *