Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Peringati HPSN 2025, Pegadaian, Forsepsi, dan Pemkot Bima Gelar Gerakan Biopori Nasional


loading…

PegadaiandukungForsepsi, bank sampah binaan PT Pegadaian, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima menggelar Gerakan Biopori Nasional dan Aksi Bersih Sungai.

BIMA – Peduli lingkungan bersih dan sehat, PT Pegadaian mendukung Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (Forsepsi), bank sampah binaan PT Pegadaian, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima menggelar kegiatan Gerakan Biopori Nasional dan Aksi Bersih Sungai.

Acara ini turut hadiri Rudy Kristijanto, Kepala Departemen Area Pulau Sumbawa PT Pegadaian, beserta jajaran pemerintah daerah, komunitas lingkungan, dan para relawan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025.

Peringatan HPSN 2025 di Kota Bima menghadirkan solusi konkret dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. Salah satu program utama dalam kegiatan ini adalah pemasangan perangkap sampah (trash barrier) di Sungai Lewi Jambu, yang diharapkan mampu menahan hingga 2 ton sampah plastik per bulan, sehingga dapat mencegah pencemaran laut.

Peringati HPSN 2025, Pegadaian, Forsepsi, dan Pemkot Bima Gelar Gerakan Biopori Nasional

Selain itu, acara ini menandai peluncuran Program Organik Nasional, yang ditandai dengan pembuatan 1.000 lubang biopori di seluruh Kantor Cabang PT Pegadaian se-Indonesia. Lubang biopori ini bertujuan untuk mengurangi genangan air, meningkatkan daya serap tanah, serta mengelola sampah organik secara lebih ramah lingkungan.

Acara dibuka secara resmi oleh Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Bima Alwi Yasin yang mewakili Wali Kota Bima. Dalam sambutannya, dia menegaskan pentingnya partisipasi semua pihak dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan praktik pengelolaan sampah dari sumbernya.

“Kolaborasi seperti ini harus terus diperluas agar memberikan dampak berkelanjutan bagi Kota Bima dan daerah lainnya,” ujar Alwi.

Sebagai bentuk dukungan terhadap Permen LHK No. 14 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular, acara ini juga diisi dengan penandatanganan komitmen bersama antara PT Pegadaian, Forsepsi, dan Pemerintah Kota Bima untuk memperkuat sinergi dalam pengelolaan sampah yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

Rully Yusuf selaku Kepala Divisi ESG PT Pegadaian mengatakan keberlanjutan lingkungan memerlukan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak.

“Melalui pendekatan Pentahelix, kami berharap sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media dapat semakin diperkuat untuk menciptakan dampak yang lebih luas dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagai bagian dari komitmen dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), PT Pegadaian aktif dalam mendorong inisiatif keberlanjutan melalui berbagai program berbasis lingkungan. Salah satu bentuk nyata kontribusinya adalah pembinaan 425 bank sampah serta edukasi pemilahan sampah anorganik dan pembuatan biopori di lingkungan kantor cabang dan unit kerja Pegadaian di seluruh Indonesia.

Ketua Umum Forsepsi, Mina Dewi, mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin. Menurutnya dengan adanya kolaborasi ini, pihaknya meluncurkan Program Organik Nasional dan Gerakan Bersih Sungai. Dia berharap melalui momentum HPSN ini, program-program Forsepsi dapat semakin terintegrasi dengan pemerintah daerah dalam pengembangan bank sampah dan edukasi lingkungan.

“Kami juga berharap Kota Bima bisa menjadi role model dalam pengelolaan sampah dari sumbernya, sehingga bisa menginspirasi daerah lain di Indonesia,” ujar Mina Dewi.

Melalui bank sampah, PT Pegadaian menegaskan komitmennya untuk terus menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan bersih. Ke depan, program ini akan diperluas ke lebih banyak daerah dengan melibatkan berbagai mitra strategis, guna menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan bagi masyarakat dan ekosistem.

(ars)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *