loading…
Ahmad Ali hadiri Muskerwil DPW Partai Perindo Sulteng di Best Western Plus Coco Palu, Minggu (10/11/2024). (Foto: istimewa)
Hal itu kembali ditegaskan dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) DPW Partai Perindo Sulawesi Tengah bertema “Konsolidasi untuk Menangkan Pemilukada” di Best Western Plus Coco Palu, Minggu (10/11/2024).
“Di sisa waktu ini tidak ada lain dan tidak ada bukan, semua tujuan kita harus fokus memenangkan kandidat yang diusung, Bapak Ahmad Ali dan Bapak Abdul Karim Al Jufri,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perindo Sulteng Mahfud Masuara.
Dia menegaskan, Perindo memilih mengusung Ahmad Ali-Abdul Karim sebagai calon gubernur karena kedua figur ini memiliki komitmen pada apa yang diperjuangkan bersama.
“Calon yang kita usung ketika menentukan sikap tidak pernah setengah hati untuk melakukan perjuangan itu. Dan saya yakin 10 partai koalisi yang saat ini berada di barisan beliau (Ahmad Ali) Insyaallah pasti akan mendapatkan hak, pasti akan mendapatkan tempat-tempat yang baik pada Pemilu 2029 mendatang,” katanya.
Dia pun mewanti-wanti seluruh kader agar ikut bersama-sama menjadi penggerak kemenangan pasangan calon (paslon) dengan tagline BERAMAL (Bersama Ahmad Ali-Abdul Karim) pada pemilihan gubernur di Sulteng.
“Mari bersama di pasukan yang besar dan Insyallah menang ini,” ucapnya.
Muskerwil Perindo Sulteng dihadiri oleh Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) Andi Yuslim Patawari. Dia mewakili Ketua Umum Perindo yang sedang berada di luar negeri.
Sekjen Perindo juga menegaskan agar semua kader bekerja untuk kemenangan paslon BERAMAL. “Kita akan pastikan kemenangan untuk BERAMAL,” ujar Andi Yuslim.
Dia menyebut, Ahmad Ali merupakan calon gubernur yang memiliki kriteria lengkap untuk memajukan Sulawesi Tengah. Kriteria tersebut di antaranya memiliki konsep, kompetensi, komitmen, dan memiliki koneksi yang kuat.
Sementara itu, Cagub Sulteng Ahmad Ali kembali menegaskan kepada seluruh kader Perindo untuk tetap menjaga sopan santun dalam menghadapi pesta demokrasi pemilihan kepala daerah.
“Bekerjalah berdasarkan standar kemampuan kita, karena ketika kita bekerja dengan standar kemampuan, kita akan menjaga etika, kita akan menjaga sopan santun, kita akan menjaga nilai-nilai. Sehingga, kontestasi politik ini tidak menjadi alasan untuk saling berseberangan, saling memfitnah, mengadu domba,” ujar Ahmad Ali.
Bagi Ahmad Ali, kontestasi pemilihan kepala daerah seharusnya menjadi tempat beradu gagasan, bukan saling memfitnah hanya untuk memenangkan suara rakyat.
(skr)