loading…
Politikus muda Partai Amanat Nasional (PAN) Rizki Aljupri memenuhi undangan dari Parlemen Republik Rakyat Tiongkok. FOTO/IST
Kegiatan yang diperuntukkan bagi politisi dan anggota parlemen dari negara-negara ASEAN ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem politik yang diterapkan di China.
Rizki yang juga merupakan staf khusus pimpinan MPR RI hadir sebagai delegasi dari Indonesia bersama Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Rizal Bawazier, dan Anggota DPD RI dari dapil DIY, Yashinta Sekarwangi Mega.
“Jika kita bandingkan dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Inggris, pemahaman masyarakat dunia tentang sistem politik di China memang masih terbilang minim. Hal ini yang kerap menjadi penghalang dalam menciptakan globalisasi inklusif,” ungkapnya.
Eks Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Tegal periode 2019-2024 in juga menyatakan bahwa China memiliki sistem demokrasi yang berbeda dengan mayoritas negara barat, namun hal ini tidak mengurangi esensi dari demokrasi itu sendiri.
“Selama berada di Beijing, saya melihat secara langsung bagaimana proses penyerapan aspirasi dilakukan oleh anggota dewan legislatif mulai dari tingkatan kota sampai dengan nasional. Itu semua merupakan bagian dari proses demokrasi yang ada di China, atau disana disebut sebagai whole-process people’s democracy,” ujar Rizki.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress) ini juga turut mengundang delegasi dari sejumlah negara ASEAN seperti Malaysia, Laos, Kamboja, Vietnam, Thailand, dan Timor-Leste.
Selama berada di China, seluruh delegasi juga diberikan kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat seperti kantor parlemen Republik Rakyat Tiongkok (The Great Hall of the People), kantor kamar dagang China-ASEAN di Provinsi Guangxi, dan juga pelabuhan terbesar di kawasan China Selatan di kota Guangzhou.
(abd)