Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pengganti Hasan Nasbi Harus Paham Manajemen Krisis



loading…

Hasan Nasbi mundur dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO). Foto/Dok SindoNews

JAKARTA – Hasan Nasbi mundur dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO). Pengganti Hasan Nasbi diharapkan sosok yang memahami manajemen krisis.

“Hal itu diperlukan agar jubir mampu memprediksi isu-isu yang berpeluang berkembang menjadi krisis,” kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga, Rabu (30/4/2025).

Dengan mengetahui hal itu, kata Jamiluddin, PCO dan jubir presiden akan cepat mengantisipasi isu-isu tersebut agar tidak berkembang. Dia menuturkan, PCO akan lebih mudah mengatasinya, sehingga krisis tidak terjadi.

Dengan cara itu, sambung dia, PCO dan jubir tidak menjadi pemadam kebakaran. Hal ini diyakininya dapat dipenuhi bila PCO dan jubir memiliki kemapuan antisipasi dan prediksi.

“Kiranya PCO dan jubir seperti itu yang diperlukan Prabowo. Dengan begitu, PCO dan jubirnya tidak menjadi beban bagi Prabowo,” tuturnya.

Keputusan Hasan Nasbi mundur dari Kepala PCO sudah diduga sebelumnya oleh Jamiluddin. “Hasan Nasbi sudah tidak lagi melaksanakan fungsi juru bicara presiden sejak Presiden Prabowo Subianto menunjuk Mensesneg Prasetyo Hadi menjadi jubir presiden,” katanya.

Dia melanjutkan, setidaknya sejak itu Hasan Nasbi sudah tidak lagi muncul sebagai Kepala PCO dan jubir presiden. “Sejak itu, Hasan Nasbi tampaknya menyadari bahwa dirinya sudah tidak dikehendaki Presiden Prabowo. Hal itu semakin disadari Hasan Nasbi setelah Presiden Prabowo mengakui ada kelemahan komunikasi pemerintah dan mengatakan akan memperbaikinya,” kata Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *