Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa Tewaskan 13 Orang, TB Hasanuddin Duga akibat Kesalahan Prediksi



loading…

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menduga pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jabar yang menewaskan 13 orang akibat kesalahan prajurit dalam memprediksi ledakan amunisi. Foto/Istimewa

JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyampaikan belasungkawa mendalam atas insiden ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat yang menewaskan 13 orang. Hasanuddin menduga, insiden itu terjadi akibat kesalahan prajurit dalam memprediksi ledakan amunisi yang dimusnahkan.

Hasanuddin menjelaskan, amunisi kedaluwarsa secara teknis sudah tidak stabil. Menurutnya, peledakan pertama sebenarnya telah dirancang untuk menghancurkan seluruh amunisi. Petugas meyakini proses itu telah tuntas.

“Amunisi kedaluwarsa itu tidak semuanya akan meledak serentak ketika diledakkan. Ada yang meledak langsung, tapi ada juga yang meledak belakangan karena sifatnya yang tidak lagi normal,” kata Hasanuddin dalam keterangannya, dikutip Selasa (13/5/2025).

Kata Hasanuddin, sifat amunisi kedaluwarsa tidak sepenuhnya bisa diprediksi. Bahkan, amunisi kedaluwarsa berpotensi menyebabkan ledakan susulan. Ia pun menduga ada kesalahan prediksi dari petugas.

Baca Juga: Amunisi Kedaluwarsa yang Tewaskan 13 Orang di Garut Granat hingga Mortir

“Ini akibat dari kesalahan prediksi petugas. Dikiranya satu ledakan cukup, ternyata ada amunisi yang meledak belakangan dan menimbulkan korban,” tuturnya.

Hasanuddin mengatakan, peristiwa ini harus dijadikan pelajaran untuk menyempurnakan prosedur pemusnahan amunisi tak layak pakai agar kejadian serupa tidak terulang. Ia menegaskan, insiden ini harus menjadi pembelajaran serius bagi semua pihak.

Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, lokasi peledakan yang berada di wilayah pantai sebenarnya telah memenuhi aspek keamanan dan ketentuan yang berlaku. Namun, Hasanuddin berpandangan pengawasan yang lebih ketat dibutuhkan agar masyarakat tidak dapat mengakses area berbahaya.

“Ke depannya, pembatasan wilayah harus dilakukan dengan pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah warga sipil berada di area berbahaya,” ujarnya.

Dia juga menyampaikan turut berbelasungkawa dan mendoakan korban. “Saya turut berdukacita yang sedalam-dalamnya. Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, husnulkhatimah,” pungkas Hasanuddin.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *