Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pemerintah dan DPR Dukung Film Women From Rote Island Mendunia



loading…

JAKARTA – Pemerintah dan DPR mendukung film Women From Rote Island mendunia. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyambut baik film itu untuk melangkah maju ke ajang penghargaan internasional Academy Awards ke-97 atau Oscar 2025 merupakan kesempatan emas untuk masa depan perfilman Indonesia.

“Prinsipnya kami siap juga mendukung agar kesempatan emas pertama kalinya jangan sampai sia-sia karena ini tidak hanya kesempatan pembelajaran bagi teman-teman produksi film Women from Rote Island tapi juga sebagai rekam jejak untuk sineas dan para pelaku film nasional,” ujar Riefky dalam pertemuan dengan delegasi film Women from Rote Island di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Film yang sudah meraih lebih dari 30 penghargaan dalam dan luar negeri ini merupakan kesempatan emas dalam diplomasi Indonesia melalui budaya khususnya di sektor perfilman. Sebagaimana Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam pembentukan Kementerian Ekonomi Kreatif untuk mendukung 17 subsektor salah satunya adalah sektor perfilman.

Riefky menjelaskan, Kemenekraf bakal bersinergi dengan lintas kementerian agar film “Women from Rote Island” berjalan mulus menuju nominasi Oscar 2025. “Tugas kami mendorong ekosistem ini berjalan untuk kerja sama dengan Menteri Kebudayaan dan Menteri Pariwisata dan sepakat bertemu untuk bicara secara teknis, karena ini sesuatu yang sangat berharga jadi kami siap kolaborasi dengan kementerian,” ujar Riefky.

Kemenekraf juga berkomitmen untuk membentuk ekosistem yang lebih baik yang dapat mengembangkan sineas-sineas Indonesia agar tidak hanya berprestasi tetapi juga menjamin kualitas hidup pelaku seni juga lebih baik.

Hal senada dikatakan oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Dasco menuturkan, prestasi dari film “Women from Rote Island” ini perlu diamplifikasi sehingga budaya Indonesia bisa semakin dikenal di kancah global.

“Kami telah bersepakat bahwa film Women from Rote Island ini akan kami dukung penuh dan kepada seluruh rakyat Indonesia, kami ajak untuk mendukungan film ini sehingga Indonesia bisa menuju Piala Oscar melalui film ini,” kata Dasco dalam kesempatan sama.

Sementara itu, produser film Women from Rote Island Jeremias Nyangoen mengungkapkan rasa terima kasihnya karena perhatian dari pemerintah dalam mendukung film tersebut jadi perwakilan Indonesia dalam nominasi Oscar 2025 nominasi Best International Future Film.

“Semoga sampai langkah terakhir film Women from Rote Island menuju Oscar sampai mana kita tidak tahu, tapi kita ingin seperti negara-negara yang sudah lebih dulu berkembang dalam dunia perfiman,” imbuhnya.

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri⁠, Menteri Kebudayaan Fadli Zon⁠, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Wamen Ekraf Irene Umar, Wamen Pariwisata Ni Luh, dan Wamen Kebudayaan Giring Ganesha.

(rca)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *