Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

PDIP Ingatkan Pemerintah Jangan Terburu-buru Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel



loading…

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengingatkan pemerintah untuk tidak terburu-buru membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Foto/Felldy Utama

JAKARTA – Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengingatkan pemerintah untuk tidak terburu-buru membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Hal ini disampaikan menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang membuka opsi menjalin hubungan diplomatik dengan Israel jika Palestina merdeka.

Djarot mengatakan, penolakan terhadap penjajahan di atas dunia adalah prinsip yang tak bisa ditawar. Hal itu sebagaimana yang telah diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945.

“Sekarang Palestina masih terjajah, maka Palestina harus merdeka terlebih dahulu. Untuk kita misalnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel, jangan terlalu buru-buru,” kata Djarot seusai memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6/2025).

Djarot menegaskan, Indonesia menginginkan bahwa bangsa Palestina bisa lepas dari penjajahan Israel. Sehingga, Palestina harus menjadi negara yang berdaulat penuh.

Baca Juga: Indonesia Siap Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel asalkan Palestina Merdeka, Ini Respons DPR

Oleh karena itu, ia mengingatkan pemerintah agar jangan terlalu buru-buru mengambil langkah untuk membuka hubungan diplomatik bersama Israel selama penjajahan di Palestina masih berlangsung. “Kalau kita menjadikan hubungan diplomatik nanti dulu. Sepanjang masih Palestina menjadi bangsa terjajah, tidak bisa. Karena itu bertentangan dengan Undang-Undang Dasar,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan kesiapan Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel asalkan syarat kemerdekaan penuh bagi Palestina diakui terlebih dahulu. Hal itu disampaikannya saat Joint Press Statement bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *