Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pak Jaksa Agung Galak Sekali Ini



loading…

Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh mengingatkan para kepala daerah untuk hati-hati dalam perencanaan dan penganggaran agar tidak ada manipulasi yang berujung pada tindak pidana korupsi. Foto/Tangkapan layar

BOGOR – Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh mengingatkan para kepala daerah untuk hati-hati dalam perencanaan dan penganggaran agar tidak ada manipulasi yang berujung pada tindak pidana korupsi. Ateh menyampaikan hal ini saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Garpemda) di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024).

“Modus utama kecurangan yang masih kami temui yang paling banyak ini, yang pertama manipulasi di dalam perencanaan dan penganggaran. Kami masih bisa melihat itu ada manipulasi perencanaan penganggaran, arahnya ke mana, mau dipotongnya di mana, kami masih lihat itu. Kemudian yang paling banyak juga suap dan gratifikasi, di dalam perizinan, nepotisme dan kronisme di dalam perizinan,” ungkap Ateh.

Ateh pun mengingatkan agar tidak ada lagi manipulasi laporan keuangan yang masih ditemukan di daerah. Modusnya, kata Ateh, masih berulang semenjak 10 hingga 20 tahun terakhir. “Akar permasalahannya pun masih sama.”

Lebih lanjut, Ateh mengatakan siap untuk mendampingi kepala daerah untuk membuat perencanaan dan penganggaran dalam rangka mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. “Kami dampingi sistemnya, kami siap bantu untuk membuat, membangun sistem pencegahan, korupsi kecurangan, juga kami siap semua dan bisa kita lakukan tinggal masalahnya mau apa tidak.”

Ateh yang pada kesempatan itu duduk bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan bahwa Jaksa Agung galak sekali. Dia mengingatkan jangan sampai kucing-kucingan dengan Kejaksaan karena kasus manipulasi perencanaan anggaran daerah.

“Dan saya kira saatnya sekarang mau karena Pak Jaksa Agung galak sekali ini, sebelah saya ini. Jadi mendingan mau ajalah, kan tinggal datang aja kan. Itu teman-teman di sebelah sana tuh, daripada ketemu mereka mendingan ketemu BPKP-lah gitu kan.”

“Ya ini mengingatkan aja ini kan semua juga sudah tahu semuanya kan. Cuma untung-untungan saja kan ketangkap atau enggak ketangkap aja sebenarnya kan. Jadi makanya saya tidak banyak bicarakan karena sebenarnya sama-sama sudah tahu kita nih, tahu ngelesnya segala macam, tinggal kucing-kucingan aja,” pungkasnya.

(rca)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *