Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Ngaji Budaya Muharam, Upaya Menajamkan Hati melalui Seni



loading…

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar membuka Ngaji Budaya Tradisi Muharam. Foto/istimewa

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar membuka Ngaji Budaya Tradisi Muharam. Menag menyebut, tradisi Muharam melalui kegiatan Ngaji Budaya merupakan upaya menajamkan hati nurani dan mengasah batin umat beragama.

Menurut Nasaruddin, tradisi ngaji budaya merupakan bentuk Sujud Budaya yang bukan hanya ritual fisik, tetapi juga simbol penundukan batin manusia di hadapan. “Tradisi seperti ini harus dilestarikan di Kemenag, apa pun agama kita,” ujarnya saat membuka kegiatan tersebut di Nusantara di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (23/6/2025).

Nasaruddin menjelaskan, seni dan budaya memiliki peran penting dalam membentuk penajaman hati. Nasaruddin mengutip pesan Imam Ghazali bahwa orang yang tidak punya rasa seni, hatinya kering. Seni adalah salah satu jalan mendekatkan diri kepada Tuhan.

“Cara mencintai Tuhan bisa lewat seni. Jadi, membaca Al-Qur’an pun harus dengan lantunan yang indah, azan juga begitu. Jadi, tradisi Muharam ini adalah upaya menajamkan hati nurani kita,” jelasnya.

Baca juga: Al-Azhar Cairo dan Jordan University Siap Hadir di Indonesia, Menag: Presiden Sudah Setuju

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Abu Rokhmad menyampaikan dua pesan dalam Ngaji Budaya agar dapat dipahami dan dihayati seluruh masyarakat Indonesia. Ia menyebut, Muharam memiliki kekayaan tradisi di berbagai daerah dan suku di Nusantara.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *