Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Netizen Curiga Polisi Tangkap Ivan Sugianto Palsu, Mahfud MD Buka-bukaan soal Informasi yang Diperoleh



loading…

Netizen curiga polisi tangkap Ivan Sugianto palsu di Bandara Juanda, Surabaya. Foto/iNews TV/Sony Hermawan

JAKARTA – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD merespons banyaknya yang khawatir dan ragu dengan penanganan kasus judi online (judol) di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi serta keaslian Ivan Sugianto yang ditangkap polisi di Bandara Juanda, Surabaya. Diketahui, netizen atau warganet curiga Ivan Sugianto yang ditangkap polisi itu palsu.

Sebab, pria berkaus kerah warna putih dan mengenakan masker yang sedang digiring polisi berdasarkan foto beredar dianggap tidak mirip dengan pria yang memaksa siswa SMA Kristen (SMAK) Gloria 2 inisial EN untuk sujud dan menggonggong.

“Krn pengalaman masa lalu, bnyk yg ragu dan khwatir: penanganan judol di Komdigi takkan sampai menyentuh pejabat yg paling bertanggungjawab dan terlibat; begitu pun penangkapan Ivan Sugianto yg menyuruh anak SMA bersujud dan menggonggong hanya sandiwara, Ivan yang ditangkap adl palsu dan hanya pemeran pengganti,” cuit Mahfud MD di akun media sosial X (sebelumnya Twitter), @mohmahfudmd, Minggu (17/11/2024).

Mahfud MD pun buka-bukaan mengenai informasi yang diperoleh dari sumbernya. Informasi yang diperolehnya mengenai penanganan kasus judi online lingkungan Komdigi dan Ivan Sugianto.

“Menurut sumber yg saya peroleh, POLRI tidak bersandiwara atas 2 kasus itu. (1) Penanganan kasus judol di Komdigi akan sampai ke otak dan jantung pelaku. (2) Ivan Sugianto yg ditangkap itu asli. Saat pelimpahan ke kejaksaan nanti wajah Ivan akan ditunjukkan kpd publik tanpa memakai masker,” pungkasnya.

(rca)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *