Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Menaker Setuju Driver Ojol Diberikan THR: Budaya Kita



loading…

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan setuju para driver ojol diberikan tunjangan hari raya (THR) yang merupakan budaya di Indonesia. Foto/Ari Sandita

JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan setuju para driver ojek online (ojol) diberikan tunjangan hari raya (THR) yang merupakan budaya di Indonesia. Hal itu disampaikan Yassierli saat menerima puluhan driver ojol di Gedung Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker).

“Terakhir, khusus THR, Bu Dirjen, Pak Wamen sudah beberapa kali menerima perwakilan teman-teman (driver ojol), saya juga sudah menerima beberapa kali perwakilan dari pengusaha. Saya ingin katakan pertama, saya setuju tadi, THR itu adalah budaya kita,” ujar Menteri Yassierli saat bertemu para driver ojol, Senin (17/2/2025).

Menurutnya, dia bisa membayangkan bagaimana sedihnya saat di akhir bulan suci Ramadan, orang tua ditanyai oleh anaknya tentang THR. Sebabnya, semua orang pun pasti pernah merasakan hal tersebut dahulu.

“Saya bisa membayangkan ketika di akhir Ramadan kemudian tadi ada yang menyampaikan ya, anaknya nanya THR bapak mana gitu ya, ya itu kita rasakan,” tuturnya.

Yassierli menilai, para driver ojol harus diperhatikan lantaran sangat membantu masyarakat beraktivitas.

Bahkan, sebelum menjadi Menteri, dia juga menjadi salah satu pelanggar driver online karena kendaraan tersebut sangat praktis digunakan.

“Saya sebelum jadi menteri juga salah seorang pelanggan yang baik aplikasi online karena menurut saya itu lebih praktis,” terangnya.

Dia menjelaskan, THR merupakan kebudayaan di Indonesia sehingga pihaknya akan duduk bersama dengan berbagai pihak guna mendiskusikan persoalan tersebut.

Sebabnya, THR merupakan bentuk kepedulian terhadap pekerjanya, khususnya dari pengusaha sekaligus menjadi momentum membangun kerja sama lebih baik lagi diantara pengusaha platform dengan mitranya.

“Beri kami waktu, kita sedang finalisasi dalam beberapa hari ini, saya hadir di sini, Pak Wamen hadir dari sini, misi kita cuma satu tadi. Bagaimana terwujud jaminan, kesejahteraan, perhatian dari pengusaha, kemudian terjadi hubungan industrial yang baik antara pengusaha dengan pekerja, dan kita saling menguntungkan, itu bahasa yang luar biasa,” katanya.

(shf)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *