Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Lindungi Tenaga Kesehatan dan Relawan Kemanusiaan di Gaza!



loading…

Ratusan dokter dan tenaga kesehatan dari berbagai organisasi profesi dan lembaga kemanusiaan menggelar aksi damai bertajuk Protect Them: Lindungi Tenaga Kesehatan dan Relawan Kemanusiaan di Gaza. Foto/Istimewa

JAKARTA – Ratusan dokter dan tenaga kesehatan dari berbagai organisasi profesi dan lembaga kemanusiaan menggelar aksi damai bertajuk “Protect Them: Lindungi Tenaga Kesehatan dan Relawan Kemanusiaan di Gaza”. Aksi damai dimulai pukul 15.30 WIB di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, dan dilanjutkan dengan konvoi ambulans dari Patung Kuda menuju Bundaran HI.

Konvoi memutar sebanyak tiga kali sebagai bentuk penghormatan simbolik terhadap para tenaga medis yang gugur. Aksi damai itu digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap para tenaga kesehatan dan relawan kemanusiaan yang menjadi korban kekerasan di Gaza, Palestina.

Ratusan peserta kegiatan yang diinisiasi oleh Aliansi Rakyat Bela Palestina ini terdiri dari perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kementerian Kesehatan RI, MER-C, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), serta masyarakat umum.

Mereka membawa pesan-pesan kemanusiaan seperti bertuliskan “Lindungi Tenaga Kesehatan, Ambulans Bukan Target, hingga Gaza Urusan Kita juga sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran hukum humaniter internasional”.

Aksi ini digelar menyusul pengakuan Israel yang menyatakan tentaranya menembak 15 petugas medis di Gaza Selatan pada 24 Maret 2025. Israel berdalih konvoi medis itu mencurigakan, namun video yang dirilis The New York Times memperlihatkan ambulans dalam kondisi menyala lampunya saat ditembaki.

Dalam rekaman tersebut, paramedis Refat Radwan terdengar mengucapkan doa terakhirnya sebelum tertembak. Menurut Forum Dokter dan Tenaga Kesehatan untuk Palestina (FODKES Palestina) yang diwakili Piprim Basarah Yanuarso, jumlah korban meninggal dunia di Gaza telah mencapai 50.669 orang, termasuk 17.954 anak-anak dan 13.365 perempuan hingga 7 April 2025.

Dari jumlah itu, 1.516 di antaranya adalah tenaga kesehatan, sementara seluruh rumah sakit di Gaza dalam kondisi lumpuh, dengan hanya 17 yang berfungsi sebagian. “Ini adalah bentuk solidaritas sejawat, bahwa kami tidak tinggal diam melihat rekan-rekan medis dibantai saat menjalankan tugas kemanusiaan,” ujar dr. Piprim.

FODKES Palestina menyampaikan tujuh pernyataan sikap.

Pertama, hentikan genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza maupun Tepi Barat.

Kedua, mengutuk Israel dan Amerika Serikat yang bersama-sama melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina, terlebih terhadap para tenaga kesehatan dan relawan kemanusiaan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *