Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Letjen TNI Aktif dari Korps Kavaleri, Nomor 2 Lulusan Terbaik Akmil 1992


loading…

Perwira tinggi (Pati) yang menyandang pangkat Letjen TNI Aktif dari Korps Kavaleri menduduki sejumlah jabatan strategis. Foto/istimewa

JAKARTA – Perwira tinggi (Pati) yang menyandang pangkat Letjen TNI Aktif dari Korps Kavaleri menarik untuk diulas. Sebab, para Pati TNI tersebut saat ini menduduki sejumlah jabatan strategis di institusi militer.

Berdasarkan data yang dihimpun SindoNews, Selasa (22/4/2025) Kavaleri merupakan kesatuan yang ada dalam TNI AD. Kavaleri merujuk pada pasukan khusus yang awalnya menggunakan kuda untuk bertempur, namun dalam perkembangannya satuan ini sekarang menggunakan kendaraan tempur lapis baja seperti tank dan panser.

Berikut ini tiga Letjen TNI dari Korps Kavaleri:

Letjen TNI Aktif dari Korps Kavaleri, Nomor 2 Lulusan Terbaik Akmil 1992

1. Letjen TNI Steverly Christmas ParengkuanLetjen TNI Steverly Christmas Parengkuan merupakan abituren Akademi Militer (Akmil) 1990 dari satuan Kavaleri. Saat ini Steverly menduduki jabatan sebagai Inspektur Utama Badan Intelijen Negara.

Selama mengabdi di militer, Steverly tercatat sebagai Pati TNI AD yang memiliki karier cukup cemerlang. Dia pernah menjabat sebagai Danyonkav 7/Sersus pada 2006-2008, kemudian Dandim 0507/Kota Bekasi pada 2009-2011, dan Asintel Kasdam IX/Udayana pada 2012-2014.

Dia kemudian dipercaya menjadi Pa Sahli Tk.II Poldagri Sahli Bid. Polkamnas Panglima TNI. Kariernya terus meningkat, Steverly selanjutnya diangkat menjadi Staf Khusus KSAD selama dua tahun pada 2018-2020.

Kemudian Irdam XVIII/Kasuari pada 2020-2022, Dirkersinhan Ditjen Strahan Kemhan pada 2022-2024. Pada tahun yang sama, dia diangkat menjadi Staf Ahli Bidang Ekonomi Kemhan 2024.

Lama bertugas di Kemhan, dia diangkat menjadi Deputi Bidang Intelijen Luar Negeri BIN kemudian Inspektur Utama Badan Intelijen Negara hingga sekarang. Pria kelahiran 1967 tersebut menggantikan posisi Letjen TNI Raden Sidharta Wisnu Graha yang dimutasi jadi Staf Khusus KSAD.

Letjen TNI Aktif dari Korps Kavaleri, Nomor 2 Lulusan Terbaik Akmil 1992

2. Letjen TNI Erwin Djatniko

Letjen TNI Erwin Djatniko merupakan Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat (AD) dari satuan Kavaleri. Abituren Akademi Militer (Akmil) 1992 ini menjabat sebagai Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat (Irjenad).

Erwin merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1992. Predikat ini menjadikannya berhak atas penghargaan Adhi Makayasa. Perjalanan Erwin untuk menjadi Taruna Akmil tidaklah mudah. Anak ke-6 dari 10 bersaudara ini pernah dua kali gagal diterima setelah mencoba pada 1987 dan 1988.

Tak patah semangat, Erwin kembali mendaftar menjadi Taruna Akmil pada 1989. Kabar baiknya, kali ini kegigihannya membuahkan hasil. Tidak ingin membuang kesempatan, dia menjalani pendidikan dengan giat. Hasilnya, dia berhasil keluar sebagai lulusan terbaik dan meraih penghargaan Adhi Makayasa.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *