Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Layani Seperti Orang Tua Sendiri



loading…

Kemenag Target Indeks Kepuasan Jemaah Haji 2025 Naik, Plt. Irjen: Layani Seperti Orang Tua Sendiri/Itjen Kemenag

Kementerian Agama menargetkan peningkatan Indeks Kepuasan Jemaah Haji (IKJH) pada musim haji tahun 2025. IKJH menjadi tolok ukur utama dalam menilai kualitas penyelenggaraan ibadah haji setiap tahunnya.

“Indeks ini menjadi cermin keberhasilan pelaksanaan ibadah haji. Kita harus membuat jamaah tersenyum sejak proses pemberangkatan. Aman, nyaman, dan sukses,” tegas Plt Inspektur Jenderal Kemenag (Irjen Kemenag) Faisal Ali Hasyim saat menyampaikan materi pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (17/4/2025).

Faisal menilai peningkatan kepuasan jemaah tidak lepas dari kualitas layanan yang diberikan. “Pelayanan yang prima berdampak langsung pada meningkatnya indeks kepuasan. Ini adalah kerja bersama yang harus kita jaga,” ujarnya.
Berdasarkan data, IKJH meningkat dari 85,83 pada tahun 2023 menjadi 88,20 pada tahun 2024. “Tahun ini harus lebih baik lagi,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, layanan haji terbagi menjadi dua kategori, yaitu layanan dalam negeri dan luar negeri. Layanan luar negeri mencakup transportasi, akomodasi di Armuzna, katering, dan pelaksanaan ibadah di Tanah Suci. Sementara layanan dalam negeri mencakup embarkasi, penerbangan, pengurusan dokumen, serta asuransi jemaah. “Semua komponen ini harus ditata dengan baik agar memberi kepuasan maksimal bagi jemaah,” jelasnya.

Faisal juga mengingatkan pentingnya profesionalitas dan dedikasi petugas haji. Ia menyoroti pentingnya sikap inklusif petugas dalam melayani semua kalangan jemaah, termasuk jemaah lanjut usia (lansia) yang mencapai 5 persen dari total kuota. Faisal juga meminta agar petugas melayani jemaah sebagaimana orangtuanya sendiri. “Layani jemaah seperti melayani orangtua sendiri. InsyaAllah, itu yang akan membawa kita menjadi haji yang mabrur,” pesannya.

Dalam kesempatan tersebut, Faisal juga menegaskan pentingnya penggunaan atribut seragam lengkap selama 24 jam oleh seluruh petugas selama bertugas di Tanah Suci sebagai bentuk kehadiran dan kesiapan dalam melayani jamaah.
“Wajib hukumnya bagi seluruh petugas untuk mengenakan seragam lengkap, bahkan saat menuju masjid sekalipun. Ini bentuk kesiapan kita untuk melayani. Jamaah harus mudah mengenali kita,” tandasnya.

Ia menambahkan, jumlah petugas yang sebanyak 4.420 orang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah jamaah yang mencapai 221 ribu orang. Oleh karena itu, identitas petugas harus tampak jelas agar memudahkan proses pelayanan. “Kami tidak akan menoleransi petugas yang tidak mengenakan atribut resmi. Niatkan dari sekarang, bahwa kita hadir untuk melayani. Buktikan dengan mengenakan seragam yang telah ditentukan,” ujarnya.

Ia juga berpesan agar petugas mengedepankan pelayanan sebagai bentuk ibadah. “Jangan hanya fokus pada ibadah pribadi. Ibadah utama kita adalah khidmah, pelayanan penuh kasih kepada tamu-tamu Allah,” pungkasnya.

(aww)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *