Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Latar Belakang Agresi Militer Belanda I yang Berkaitan dengan Perang Dunia II



loading…

Agresi Militer Belanda I terjadi setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Usaha Belanda membatalkan kemerdekaan Indonesia rupanya memiliki sebab tersendiri. Foto: Dok SINDOnews

JAKARTA – Agresi Militer Belanda I terjadi setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Usaha Belanda membatalkan kemerdekaan Indonesia rupanya memiliki sebab tersendiri.

Agresi Militer Belanda I ditandai serangan Belanda ke Indonesia pada 21 Juli 1947. Dikutip dari GJ Wolhoff, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Republik Indonesia, 1960: 87, agresi ini membuat Tanah Air harus kembali memperjuangkan kemerdekaan yang terancam direbut kolonial.

Serangan Belanda ini dilakukan di berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatera dan Jawa. Sebelum terjadi Agresi Militer Belanda I sempat diadakan Perjanjian Linggarjati pada 25 Maret 1947.

Dalam perjanjian tersebut Belanda harus mengakui wilayah Indonesia yang mencakup Jawa, Sumatera, dan Madura. Belanda juga mesti meninggalkan wilayah tersebut paling lambat pada 1 Januari 1949.

Latar Belakang Agresi Militer Belanda I

Latar belakang Agresi Militer Belanda I membuat Indonesia tidak menyetujui Perjanjian Linggarjati berkaitan dengan kondisi Belanda setelah Perang Dunia II berakhir.

Setelah Perang Dunia II, kondisi ekonomi Belanda sangatlah buruk sehingga mereka mencoba memulihkan perekonomiannya dengan menguasai kekayaan alam Indonesia.

Pada dasarnya Perjanjian Linggarjati cukup merugikan Indonesia karena wilayah yang diakui sangat kecil dan terbatas dengan hanya meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura.

Meski begitu Belanda masih belum puas dan meminta pembentukan pemerintahan peralihan bersama. Hal tersebut membuat Presiden Soekarno meminta Amir Sjarifuddin untuk melakukan perundingan dengan Belanda yang berlangsung pada 14 dan 15 Juli 1947.

Sayangnya perjanjian tersebut tak juga mencapai kesepakatan karena Pemerintah Indonesia menolak dengan tegas untuk mematuhi ultimatum Belanda.

Karena gagalnya perundingan itulah yang membuat Belanda memilih melakukan Agresi Militer Belanda I. Serangan Belanda ke Tanah Air berlangsung dari 21 Juli 1947 hingga 5 Agustus 1947.

Serangan yang dilancarkan setelah hampir seluruh penjuru dunia berdamai ini lantas membuat Belanda mendapatkan kecaman dari dunia internasional. Pada 1 Agustus, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan seruan untuk menghentikan aksi konfrontasi antara Indonesia-Belanda dan segera melakukan arbitrase.

Akhirnya, pada 4 Agustus 1947 dilakukan gencatan senjata dan diikuti dengan perundingan. Agresi Militer Belanda I selesai dengan ditandatanganinya Perjanjian Renville pada 17 Desember 1947.

(jon)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *