Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kuota Visa Haji Furoda Masih Ada Tapi Lebih Ketat



loading…

Menag Nasaruddin Umar menyatakan, kuota visa haji Furoda masih tersedia pada penyelenggaraan ibadah haji 2025. Namun syarat yang diberikan lebih ketat. Foto/Achmad Al Fiqri

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan, kuota visa haji Furoda yang selama ini kerap dimanfaatkan oleh jemaah haji jalur khusus atau ONH Plus masih tersedia pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Namun, kata dia, syarat yang diberikan bakal lebih diperketat.

“Furoda masih ada. Tetapi periodenya itu tidak segampang, tidak semudah tambahan,” kata Menag saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (1/5/2025).

Menurutnya, sistem baru yang diterapkan Pemerintah Arab Saudi jauh lebih ketat dan terintegrasi dengan teknologi informasi canggih. Hal ini membuat proses pengajuan dan persetujuan visa Furoda menjadi lebih terbatas dan selektif.

“Ada sistem yang berlaku di Saudi Arabia sekarang yang peraturannya sangat ketat dengan menggunakan IT yang super cantik. Jadi tetap masih ada, tetapi periodenya tidak segampang yang lalu,” ujar Nasaruddin.

Terkait jumlah visa Furoda yang tersedia, Nasaruddin menegaskan, Indonesia tidak sepenuhnya memiliki kewenangan dalam penentuan kuota tersebut.

“Bukan kita yang menentukan sepenuhnya. Kita mengusulkan tapi tergantung benar-benar dari sana. Ada dari seninya juga yang mereka jadikan sebagai ukurannya,” ujarnya.

Sekedar informasi, visa Furoda kerap menjadi jalur alternatif bagi jemaah yang ingin berangkat haji di luar kuota reguler maupun ONH Plus, meski tidak masuk dalam skema haji resmi pemerintah. Haji Furoda adalah program haji di mana jemaah berangkat ke Tanah Suci tanpa menunggu antrean panjang seperti pada program haji reguler.

Arab Saudi pun telah memberlakukan larangan jemaab haji dengan visa non-haji. Nasaruddin pun mengimbau jamaah untuk tidak memaksakan diri ke Arab Saudi tanpa visa haji. Ia juga minta jamaah tidak tergiur dengan beragam iming-iming oknum yang menjanjikan saat ini bisa ke Makkah tanpa visa haji.

“Saya mengimbau kepada calon jamaah haji non reguler tidak formal, lebih baik berpikir. Sebab, Saudi Arabia tahun ini super ketat. Super super ketat,” tegas Menag Nasaruddin Umar di Makkah, dikutip Rabu (30/4/2025).

“(Saat ini), Tanpa visa haji tidak boleh masuk Haram. Anda lihat kan memasuki Haram tanpa visa haji tidak boleh. Kalau umrah, saat ini bukan waktunya untuk umrah. Turun dari bus dijemput. Kalau tidak ada visa haji disuruh kembali,” tegas Menag.

(shf)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *