Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kunjungi BP Taskin, Bupati Indramayu dan Bombana Minta Resep Atasi Kemiskinan



loading…

Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko menerima kunjungan Bupati Indramayu Lucky Hakim dan Bupati Bombana Burhanuddin Anwar di kantornya, Jumat (4/7/2025). FOTO/IST

JAKARTA – Bupati Indramayu Lucky Hakim dan Bupati Bombana Burhanuddin Anwar mengunjungi Kantor Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) di Jakarta, Jumat (4/7/2025). Keduanya meminta solusi atas masalah kemiskinan di daerahnya.

Lucky Hakim dalam paparannya mengungkapkan, Indramayu merupakan daerah yang memiliki sumber daya melimpah, seperti lumbung padi, perikanan, dan gas. Namun ironisnya jumlah masyarakat miskinnya tertinggi di Jawa Barat. Faktor mental dan budaya menjadi tantangan, seperti, konsumerisme, dan pesta berlebihan. Menurutnya, banyak masyarakat Indramayu yang terbiasa dengan pengeluaran melebihi pendapatan dan berujung pada utang berbunga tinggi.

“Sebenarnya, banyak warga Indramayu yang bekerja di luar negeri dan mengirimkan uangnya ke Indramayu. Kami mencatat, sehari Rp2 miliar masuk ke Indramayu dari Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Tetapi, tetap saja mereka tidak bisa menabung,” lanjut Lucky Hakim.

Senada dengan itu, Bupati Bombana, Burhanuddin Anwar mengungkapkan tantangan kemiskinan ekstrem yang dialami wilayahnya. Ia menyebutkan bahwa sekitar 11% penduduk Bombana masih hidup dalam kemiskinan ekstrem, angka yang berada di atas rata-rata nasional. Menurutnya, ketergantungan terhadap bantuan sosial justru menciptakan rasa nyaman yang menghambat inisiatif produktif masyarakat.

Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko menganggap kasus kemiskinan di Indramayu merupakan bentuk kemiskinan kultural, sebuah kondisi ketika kebiasaan, nilai, dan mentalitas masyarakat menghambat kemajuan ekonomi.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *