Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

KPK Ungkap Dugaan Pertemuan Djoko Tjandra dan Harun Masiku di Malaysia



loading…

Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu menjelaskan dugaan pertemuan Djoko Tjandra dan Harun Masiku dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK Jakarta, Jumat (11/4/2025). FOTO/DANANDAYA ARIA PUTRA

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) telah memanggil Djoko Soegiarto Tjandra untuk mendalami pertemuannya dengan Harun Masiku di Kuala Lumpur, Malaysia. Harun Masiku merupakan tersangka kasus dugaan suap proses Pergantian Antarwaktu (PAW) Anggota DPR 2019-2024 yang masih buron.

Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu menduga pertemuan mereka berdua ada kaitannya dengan uang yang akan digunakan untuk suap. “Kami menduga bahwa ada di sana perpindahan sejumlah uang yang nanti uang ini akan digunakan untuk suap,” kata Asep dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK Jakarta, Jumat (11/4/2025).

Pasalnya secara finansial, KPK menyakini Harun tak memiliki banyak uang untuk melakukan praktik suap. Sedangkan uang suap senilai Rp400 juta diduga berasal dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

“Jadi kalau kita profiling secara ekonomi, dia tidak memliki kemampuan ekonomi. Kemudian berangkat dari sana penyidik bertanya, ini uangnya dari mana? Yang Rp400 juta sudah kita ketahui yang sekarang sudah disidangkan dari Pak HK, diduga dari sana,” katanya.

“Selebihnya kalau tidak salah Rp800 juta sampai Rp1 miliar ya untuk suapnya itu, ini dari mana, yang selebihnya. Dugaan kami ada pertemuan lah di KL (Kuala Lumpur) beberapa saat sebelum terjadinya peristiwa suap. Antara saudara DJ dengan HM,” imbuhnya.

Sebelumnya, Djoko Soegiarto Tjandra diperiksa KPK perihal tersangka Harun Masiku dan Donny Tri Istiqomah pada Rabu (9/4/2025). Djoko Tjandra keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 13.21 WIB. Dalam pemeriksaan sebagai saksi dia mengaku hanya berbincang-bincang santai dengan tim penyidik KPK.

“Hanya ngobrol santai aja, nggak ada apa-apa,” kata Djoko usai pemeriksaan.

Djoko menegaskan tak mengenal sama sekali dengan sosok Harun Masiku yang merupakan caleg PDIP. Maka dari itu dia tak mengetahui keberadaan Harun yang kini tengah menjadi buronan KPK.

“Mana tahu (Harun ada di mana), saya nggak kenal kok,” ucapnya.

Pada kesempatan itu dia juga membatah telah membantu pelarian Harun Masiku ke Singapura.

“Ya nggak betul, kenal aja nggak, gimana bantu,” tuturnya.

(abd)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *