Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kisah Mulyono yang Ternyata Pernah Gantikan Gatot Nurmantyo di Jabatan Ini



loading…

Jenderal TNI (Purn) Mulyono ternyata pernah menggantikan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo. Mulyono menjabat KSAD periode 2015-2018 menggantikan Gatot. Foto: Dok SINDOnews

JAKARTA – Jenderal TNI (Purn) Mulyono ternyata pernah menggantikan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo. Mulyono menjabat KSAD periode 2015-2018 menggantikan Gatot.

Mulyono diketahui lulusan Akademi Militer (Akmil) 1983. Di awal pengabdiannya, dia bertugas sebagai Danton Yonif 712/Wiratama.

Seiring waktu, karier Mulyono melesat. Tercatat, sejumlah posisi strategis di kemiliteran pernah didudukinya yakni Pangdam Jaya (2014), Pangkostrad (2014), hingga KSAD.

Kisah Mulyono Gantikan Gatot Nurmantyo

Pada pertengahan 2015, Mulyono yang waktu itu menjabat Pangkostrad ditunjuk menjadi KSAD. Dia diplot sebagai pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo yang diangkat menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko.

Sebelum resmi dilantik menjadi KSAD baru, Mulyono dipilih melalui Sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) TNI. Hal ini diungkap langsung Jenderal Gatot saat berbicara kepada awak media pada Juli 2015 lalu.

Mengutip keterangan dari laman Sekretariat Kabinet, Gatot mengemukakan bahwa Mulyono yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima Kostrad telah dipilih oleh Sidang Wanjakti TNI.

Gatot yang saat menjabat Panglima TNI meyakini penunjukan Mulyono akan diterima di jajaran keluarga TNI Angkatan Darat (AD). Menurut dia, jajaran TNI AD itu berisikan orang-orang yang patuh, sehingga begitu ada surat perintah pasti tidak ditawar lagi.

Gatot menyebut awalnya ada beberapa nama yang diajukan. Namun, dia enggan mengungkap siapa saja kandidat lain selain Mulyono.

“Berapa nama yang diajukan? Itu rahasia saya dong. Saya sudah menyampaikan kepada Presiden, tidak etis saya menyampaikan,” kata Gatot.

Sebelum pemilihan oleh Wanjakti TNI, semua jenderal TNI AD bintang 3 punya peluang sama menjadi KSAD.

Pada akhirnya, Mulyono resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi KSAD, Rabu (15/7/2015) di Istana Negara, Jakarta. Ketentuannya didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 54/TNI/2015.

Setelah resmi menjadi KSAD, bintang di pundak Mulyono bertambah satu lagi dan menjadi Jenderal TNI bintang 4. Dia memimpin TNI AD selama lebih dari tiga tahun terhitung sejak Juli 2015 hingga November 2018.

(jon)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *