Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kepala BPOM Beri Kuliah Era Baru Pengobatan Kanker Berbasis Farmakologi Sel dan Genetik di Harvard University



loading…

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar memberikan kuliah soal era baru pengobatan kanker di Harvard University. Foto/istimewa

JAKARTA – Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menyebut Farmakologi Terapi berbasis sel dan genetik merupakan upaya terapeutik spektakuler yang akan menjadi teknik terpenting dalam pengobatan penyakit degeneratif dan penyakit keganasan di masa depan. Terutama untuk penyakit kanker dan kelainan bawaan atau genetik

Hal itu disampaikan Taruna Ikrar di hadapan guru besar, dosen, dan mahasiswa di Harvard Medical School, Harvard University yang digelar di Aula Massachusetts General Hospital, Boston, USA, Rabu (20/11/2024).

Taruna menjelaskan, penerapan terapi ini telah menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan, dan sebagian masih dalam tahap penelitian untuk memastikan keamanannya serta efektivitas, serta mengurangi adverse reactions. Melihat kenyataan di atas pada uji klinis glioblastoma (kanker otak), di masa depan terapi sel dan genetik menjadi penemuan terpenting dalam sejarah pengobatan dunia kedokteran.

“Ini menjadi harapan baru bagi jutaan penderita penyakit herediter dan degeneratif yang selama ini tidak ada obatnya Namun, investigasi jangka panjang juga diperlukan untuk memastikan sel basal yang ditransplantasikan bebas dari mutasi, bahwa sel tersebut tertanam secara stabil dan bahwa fungsi otak dapat dipertahankan,” kata Taruna.

Studi selanjutnya untuk menyelidiki dan memperbaiki temuan yang dibahas dalam ulasan ini diperlukan untuk memvalidasi kelayakan terapi berbasis sel untuk pengobatan Glioblastoma.

“Demikian pula, perlunya studi lebih lanjut tentang aplikasi transisi gen dan terapi berbasis sel ke perawatan klinis, pada berbagai kelainan degeneratif dan penyakit keganasan kanker lainnya,” kata Taruna Ikrar salah satu ilmuwan dunia ini.

(cip)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *