Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kemhan Pastikan Korban Pembunuhan KKB di Yahukimo Warga Sipil, Bukan Anggota TNI



loading…

Karo Infohan Setjen Kemhan Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menyatakan, klaim TPNPB-OPM terkait pembunuhan prajurit TNI di Yahukimo, Papua, sebagai bentuk disinformasi sistematis yang menyesatkan publik. FOTO/DOK.BIRO INFOHAN KEMHAN

JAKARTA – Kementerian Pertahanan ( Kemhan ) menyatakan klaim Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM ) terkait pembunuhan prajurit TNI di Yahukimo, Papua, sebagai bentuk disinformasi sistematis yang menyesatkan publik. Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) Setjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menegaskan tidak ada prajurit TNI yang terlibat dalam aktivitas penambangan emas ilegal di Papua.

“Kehadiran TNI di Papua semata-mata dalam rangka melaksanakan tugas konstitusional, yaitu menjaga keamanan nasional dan melindungi seluruh warga negara Indonesia, termasuk di wilayah Papua,” kata Frega kepada wartawan, Kamis (10/4/2025).

Selain itu, kata Frega, narasi yang dibangun oleh OPM yang menyamakan warga sipil seperti guru, tenaga kesehatan, hingga tukang bangunan dengan aparat keamanan dinilai sangat berbahaya.

“Klaim mereka terkait pembunuhan terhadap agen intelijen merupakan pengakuan atas tindakan kekerasan ekstra-yudisial, yang dapat tergolong kejahatan terhadap kemanusiaan,” tandasnya.

Frega menegaskan, pemerintah tetap mengedepankan pendekatan hukum dan damai dalam menangani konflik di Papua, serta menolak terprovokasi oleh propaganda kekerasan yang disebarluaskan oleh kelompok bersenjata.

Untuk diketahui, sebanyak 11 korban pembunuhan oleh OPM di Yahukimo merupakan warga sipil pendulang emas liar, bukan anggota TNI. Proses evakuasi terhadap korban dilakukan oleh Polri untuk memastikan informasi yang beredar dapat diklarifikasi secara objektif.

“Aksi kekerasan yang dilakukan oleh OPM bertujuan menebar ketakutan, khususnya terhadap masyarakat non-Papua yang terlibat dalam kegiatan ekonomi lokal di wilayah tersebut,” katanya.

(abd)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *