Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kelanjutan IKN, Partai NasDem Rekomendasi Dua Kebijakan Realistis



loading…

Partai NasDem memberikan rekomendasi resmi terkait keberlanjutan pembangunan IKN di Kalimantan Timur. NasDem mengusulkan dua arah kebijakan alternatif yang realistis. Foto/Dok. SindoNews

JAKARTAPartai NasDem secara resmi menyoroti keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. NasDem menilai pembangunan IKN sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) perlu dievaluasi secara menyeluruh, seiring dinamika kondisi fiskal dan politik nasional saat ini.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Saan Mustopa memberikan dua opsi kebijakan strategis kepada pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo Subianto, guna menjawab ketidakpastian status dan arah pembangunan IKN . “Partai NasDem memberikan beberapa opsi kebijakan strategis yang perlu diambil Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden Republik Indonesia,” ujar Saan di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (18/7/25)

Diketahui, dalam tahap pertama (2020–2024) pemerintah telah mengalokasikan Rp89 triliun dari APBN untuk membangun infrastruktur dasar dan perkantoran lembaga eksekutif. Selain itu, tercatat pula investasi murni dari swasta dan BUMN senilai Rp 58,41 triliun. Tahap kedua pembangunan IKN (2025–2028) diproyeksikan memerlukan tambahan anggaran Rp 48,8 triliun. Baca juga: PSK Menjamur di IKN, Cak Imin: Waduh Gawat, Gawat, Gawat

Namun, NasDem memberi catatan serius, terutama belum adanya Keputusan Presiden mengenai pengalihan kedudukan ibu kota dari Jakarta ke IKN, sebagaimana diamanatkan Pasal 4 Ayat (2) UU No 3/2022. “Keputusan Presiden tentang Pengalihan kedudukan, fungsi, dan peran Ibu Kota Negara dari Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta ke Ibu Kota Nusantara hingga saat ini belum ditetapkan oleh pemerintah sebagaimana amanat pasal 4 ayat (2) UU No 3/2022 tentang Ibu Kota Negara,” urainya.

Selain itu, pemerintah juga masih dalam proses penapisan ulang strategi pembangunan. Alhasil belum dapat memastikan jadwal dan rincian pemindahan ASN dan kementerian/lembaga ke IKN.

Partai NasDem mengusulkan dua arah kebijakan alternatif yang realistis. Pertama, jika IKN ditetapkan sebagai ibu kota negara maka harus segera terbitkan Keputusan Presiden tentang pengalihan kedudukan, fungsi, dan peran ibu kota negara dari DKI Jakarta ke IKN. Terbitkan pula Keppres tentang pemindahan kementerian/lembaga dan ASN secara bertahap ke IKN, dimulai dari wakil presiden dan beberapa kementerian/lembaga prioritas.

Kemudian, mengaktifkan infrastruktur yang telah dibangun dengan menempatkan wakil presiden serta kementerian/lembaga seperti Kemenko Polhukam, Kemenko Perekonomian, Kementerian PUPR, dan Bappenas sebagai pionir. Pemerataan pembangunan nasional, termasuk Indonesia Timur dan Papua, diharapkan bisa lebih cepat melalui kehadiran Wakil Presiden di IKN.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *