Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kalau Tak Ada Proklamator, Kamu Nggak Akan Merdeka!



loading…

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri secara tegas menyatakan seluruh rakyat Indonesia saat ini tidak bisa hidup dengan merdeka jika tanpa ada yang berani bicara proklamasi kemerdekaan. Foto: Dok SindoNews

JAKARTA – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri secara tegas menyatakan seluruh rakyat Indonesia saat ini tidak bisa hidup dengan merdeka jika tanpa ada yang berani bicara proklamasi kemerdekaan. Sebelum berbicara hal tersebut, Megawati terlebih dulu menyoroti perlakuan terhadap sang ayah yang merupakan Presiden Pertama RI sekaligus Proklamator Bangsa Soekarno usai lengser dari kekuasaan.

Hingga saat ini dia tak pernah tahu pasti status hukum ayahnya setelah tak lagi berkuasa. “Jadi status bapak saya, saya sendiri tidak tahu, tahanan kah? Tidak ada selembar kertas pun. Ini saya ngadu kepada rakyat supaya rakyat tahu kayak apa yang namanya proklamator itu diberlakukan seperti itu,” ujar Megawati di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2025).

Baca juga: Megawati: Banyak Orang Takut Suarakan Kebenaran karena Khawatir Dipanggil Polisi

Menurut dia, Bung Karno sebagai sosok yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia bersama Mohammad Hatta pada 17 Agustus 1945 justru mengalami perlakuan tidak adil di masa akhir hidupnya.

Padahal, tanpa keberanian tokoh seperti Bung Karno dalam menyuarakan kemerdekaan, bangsa Indonesia tidak akan meraih kemerdekaan seperti yang dinikmati hari ini. “Kalau bilang itu bukan proklamator, kamu nggak akan merdeka, tahu!” katanya.

Ketua Umum PDIP itu menyatakan Bung Karno bersama para pendiri bangsa mempertaruhkan nyawa demi menyuarakan kemerdekaan.

Karena itu, dia menilai sudah semestinya masyarakat sekarang tidak melupakan sejarah dan menghargai jasa para proklamator. “Ingat, kalau tidak ada yang berani berbicara yang namanya proklamasi, nggak ada kalian ini. Masih jadi budak-budak. Ingat!” ujarnya.

(jon)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *