Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Jangan Sampai Merembet ke Masalah Politik



loading…

Banjir yang melanda Perumahan Pondok Gede Permai, Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat mencapai ketinggian hingga empat meter. Foto/Aldhi Chandra

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak agar segera menangani banjir yang mengepung jantung nasional, di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi ( Jabodetabek ). Pratikno menyampaikan hal ini pada saat Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek, Selasa (4/3/2025).

Dia juga mengingatkan jangan sampai kejadian banjir menjadi isu sosial dan politik. “Ini kejadian banjir di jantung nasional, Jabodetabek, mudah sekali isu ini akan bergelinding menjadi isu sosial, isu politik, dan seterusnya karena itu mohon ditangani secepat-cepatnya, koordinasi adalah kunci,” tegas Pratikno.

Pratikno pun meminta agar Pemerintah Provinsi menyediakan anggaran khusus untuk pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). “Jadi sudah jelas apa yang disampaikan oleh pak Kepala BNPB. Memang ini kalau bisa modifikasi cuaca bukan hanya dari BNPB tetapi juga dari pemprov. Jadi apakah memungkinkan pemprov menyediakan juga pendanaan untuk Operasi Modifikasi Cuaca ini dalam waktu singkat ini.”

Apalagi, kata Pratikno, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati telah mengeluarkan peringatan dini potensi puncak cuaca ekstrem para periode 11-20 Maret 2025.

“Karena kan Ibu Kepala BMKG sudah menyampaikan ada potensi untuk terus berlanjut minimal seminggu ke depan. Jadi kita (atasi) di hulu Sungai Ciliwung agar tidak terus menerus ada mengarah ke (hilir). Jadi kalau ini bisa dikurangi dengan menurunkan (awan) di laut mungkin yang urgent dalam waktu singkat,” katanya.

Pratikno juga meminta penyelamatan warga harus diutamakan. “Selain urgent yang kedua penyelamatan warga. Jadi ini sudah dijelaskan dari BNPB, jadi mohon di sini untuk melakukan mengoordinasi ke BNPB.”

“Kemudian Kemensos nanti kami akan juga koordinasi dengan Mensos untuk juga menambah kekuatan untuk turun ke lapangan, juga Kemenkes jadi kami akan cek juga dukungan Kemensos dan Kemenkes,” ujarnya.

Selain itu, Pratikno mengingatkan jangan sampai masalah infrastruktur rusak akibat banjir menjadi masalah serius pada saat pelaksanaan mudik Idulfitri mendatang. “Juga tentu saja tadi kaitannya dengan pemulihan infrastruktur tadi Pak Kepala BNPB, apalagi kita juga mendekati Idulfitri dan tidak menjadi masalah serius di mudik.”

“Nanti hal-hal yang di mana kami di Kemenko PMK perlu untuk terlibat lebih intens memobilisasi sumber daya dari kementerian lain kami siap, saya akan mengikuti apa yang tadi disampaikan oleh Kepala BNPB. Terima kasih atas respons cepat dan ini memang situasinya emergensi, bukan hanya isu bencana, tetapi jangan sampai bencana nanti merembet ke masalah-masalah sosial, masalah politik,” pungkasnya.

(rca)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *