Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Inti Proyek Strategis Nasional untuk Kesejahteraan Rakyat



loading…

Diskusi Proyek Strategis Nasional: Peran Negara, Pengusaha dan Masyarakat, yang digelar Persatuan Mahasiswa Nusantara (Permasta) di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Februari 2025. Foto: Ist

JAKARTA – Proyek Strategis Nasional (PSN) dinilai bertujuan baik. Sebab, semangatnya untuk menyejahterakan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam diskusi “Proyek Strategis Nasional: Peran Negara, Pengusaha dan Masyarakat”, yang digelar Persatuan Mahasiswa Nusantara (Permasta) di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Februari 2025.

“PSN saya lihat itu baik karena inti dari PSN untuk menyejahterakan rakyat,” ujar aktivis sosial Ahmad Muffardi.

Meski begitu, dia berharap ada keterbukaan terkait proyek tersebut kepada masyarakat. Khususnya terhadap anak-anak muda.

“Untuk turut serta berperan dalam PSN. Khususnya budaya lokal. Kesalahan pemerintah pusat adalah kekurangan dari pemerintah karena tidak melibatkan masyarakat lokal di mana kearifan lokal dan budaya lokal dilupakan, maka yang terjadi adalah kasus Rempang dan lain-lain,” katanya.

Pengamat lingkungan Amos Hutauruk menilai tak ada masalah dengan PSN. “Proyek PSN ini tidak ada masalah, yang masalah adalah oknumnya,” ujarnya.

Menurut dia, dampak lingkungan dari PSN kecil. Masalah yang besar ada pada bagian lain. “Kalau dampak lingkungan di mana PSN ini kecil, yang paling parah adalah selisih bayar, misalnya selisih bayarnya besar maka akan menjadi masalah,” tuturnya.

“Dari segi ekonomi PSN juga ada yang meleset. Ke depan pemerintah harus membuka ruang kepada masyarakat adat, NGO dan aktivis untuk dilibatkan agar meminimalisir konflik. Untuk masyarakat agar lebih aktif seperti izin Amdal dan permasalahan yang ada. Ke depan Permasta harus lebih aktif dengan memberikan masukan kepada pemerintah terkait budaya lokal dan kearifan lokal,” ungkap Amos.

Ketua Umum DPP Permasta Riswan Siahaan berharap ada buku terkait persoalan-persoalan PSN. Sehingga ada solusi yang dihasilkan dari buku tersebut.

“Harapan kami ke depan akan membuat buku terkait permasalahan PSN dan mengundang stakeholder-stakeholder yang berkompeten,” katanya.

(jon)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *