loading…
Ketua Umum (Ketum) GP Ansor, Addin Jauharuddin menyebutkan, bahwa GP Ansor menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, Senin (2/9/2024). Foto/SINDOnews
“Kita harapkan Indonesia jadi salah satu rujukan cara pandang kerukunan beragama karena dalam Pancasila ketika semua agama duduk berbarengan dan budaya, sesungguhnya persatuan perdamanian bisa dijaga,” ujarnya pada wartawan, Senin (2/9/2024).
Dia menerangkan, Paus merupakan pemimpin unat Katolik sedunia, yang mana merupakan tokoh perdamaian dunia pula. Sehingga, Paus pun bisa menyuarakan perdamaian di berbagai belahan dunia, termasuk di wiayah konflik seperti Ukraina-Rusia hingga Palestina-Israel.
Indonesia, ungkapnya, merupakan negara yang rukun meski terdiri dari berbagai agama, suku, dan kelompok serta disatukan oleh Pancasila. Maka itu, Pancasila diharapkan bisa menjadi role model komprehensif bagi perdamaian dunia.
“Beliau sudah paham apa itu Indonesia, apa itu pancasila, itu jadi back bones (tulang punggung) persatuan. Cara pandang ini perlu karena ketegangan suku, kelompok agama, ini ada satu model yang komperhensif dan Pancasila bisa jadi platform kedamaian dunia,” tuturnya.
Addin mengungkap, GP Ansor bersama OKP lintas agama menyambut kedatangan Paus ke Indonesia dengan suka cita. Indonesia, sudah lama dikenal oleh Paus sebagai negara pluralis yang sukses menjaga persatuan dan perdamaian dalam keragaman keyakinan.
Dia menambahkan, hubungan erat antarumat beragama dinilainya sebagai aset utama pembangunan negeri ini. Maka itu, persatuan harus dipelihara jangan sampai Indonesia mengalami nasib seperti negara Islam lain yang tercabik-cabik perang saudara.
“Kami menyerukan kepada anak bangsa lintas agama senantiasa memperkuat kohesi dalam kebinekaan yang terbukti sukses selama berabad abad,” paparnya.
Kunjungan Paus kali ini lanjutan agenda pertemuan OKP lintas agama yang sebelumnya digelar di Vatikan. Pertemuan ini mengusung komitmen dan agenda kolaborasi antarpenganut agama untuk memelihara ketertiban dunia.