Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hashim Djojohadikusumo Sebut Mentan Amran Menteri Kesayangan Prabowo



loading…

Presiden RI terpilih Prabowo Subianto memuji Mentan Andi Amran Sulaiman. Pasalnya dinilai berhasil mentransformasi pertanian tradisional ke pertanian modern. Foto/Ist

JAKARTA – Presiden RI terpilih Prabowo Subianto memuji kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman . Pasalnya Amran dinilai berhasil mentransformasi pertanian tradisional ke pertanian modern.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo dalam acara Rakernas ke-20 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024).

“Saya bisa bersaksi kalau Pak Amran, Pak Menteri ini adalah paling disayangi Pak Prabowo Subianto saat ini, paling disayangi dan akan lebih banyak disayangi nanti kalau kita jadi pengekspor pangan, Pak Amran. Ini program luar biasa, itu dengan teknologi dan lain-lain luar biasa,” kata Hashim dalam keterangannya dikutip, Minggu (29/9/2024).

Hashim mengatakan, Indonesia pernah mengukir sejarah manis, yaitu capaian swasembada pangan pada masa Orde Baru. Tampaknya kata Hasjim, capaian tersebut akan terulang kembali di masa pemerintahan yang akan datang.

“Di tahun 1985, Indonesia eksportir beras, antara lain ke Vietnam. Indonesia membantu negara itu dengan ratusan ribu ton beras. Tahun 1985, tahun 1986, Vietnam mau kembalikan pinjaman beras. Indonesia kelebihan beras, Bulog itu kemudian penuh dengan beras. So, nanti kalau Indonesia kelebihan beras, Pak, saya menawarkan jasa saya ke Bapak, kita ekspor ke negara-negara lain,” ujarnya.

Hashim mengaku waktu itu dia merupakan pelaku ekspor yang memasok beras nasional ke berbagai negara. Sebagai pengusaha, Ia mengaku bangga karena negaranya berhasil swasembada.

“Waktu itu saya punya gaya. Kalau Indonesia tidak perlu beras, Indonesia jual ke negara lain. Saya waktu itu pelakunya, Pak. Saya jual beras ke negara tetangga, namanya Filipina dan kita dibayar, dan uang itu saya bayar ke Bulog waktu itu. Saya berbangga waktu itu, pengusaha Indonesia ikut perdagangan internasional. Kita jual beras Indonesia dari Vietnam, kita jual ke Filipina, uang kita kembalikan, saya bayar kembali ke Pak Bustanil Arifin (mantan Kepala Bulog) waktu itu, Pak, itu pengalaman, Pak,” ucap Hashim.

Menanggapi pujian itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak para pengusaha Tionghoa untuk mensukseskan berbagai program pemerintah yang berkaitan dengan sektor pangan. Di antaranya adalah program cetak sawah 3 juta hektare, cluster pertanian modern hingga penguatan makan bergizi gratis yang akan dijalankan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Oktober mendatang.

Menurut Mentan, berbagai program tersebut adalah program masa depan bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai superpower di dunia.

“Khusus cetak sawah, kalau ini kita lakukan maka hasilnya sudah pasti akan kelihatan. Bapak Ibu perkalian sederhana kalau 3 juta jadi kenyataan produksi 5 ton saja apalagi 10 ton per hektare hasilnya 30 juta ton. Dan kalau itu bisa kita lakukan kita bisa ekspor 4 sampai 5 juta ton,” ucap Amran.

Amran menambahkan saat ini sudah mulai bekerja di lapangan khususnya wilayah Merauke Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat, pemerintah membangun cluster pertanian modern yang sejajar dengan negara maju.

(maf)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *