Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hari Ketiga Retret, Lemhannas Bekali Kepala Daerah Materi Wawasan Kebangsaan hingga Ketahanan Nasional



loading…

Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily menjelaskan maferi wawasan kebangsaan, geopolitik nasional, hingga ketahanan nasional disampaikan dalam retreat kepala daerah di Akmil Magelang. Foto/Ist

MAGELANG – Retret Pembekalan Kepala Daerah 2025 di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah telah memasuki hari ketiga pada Minggu (23/2/2025). Kali ini diisi dengan pembekalan materi terkait dengan wawasan kebangsaan, geopolitik nasional, hingga ketahanan nasional oleh Lemhannas.

Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily mengatakan, pada pembekalan ini kepala daerah dibagi menjadi 16 kelompok yang mempresentasikan berbagai wilayah di Indonesia.

Kepala daerah tersebut mendiskusikan berbagai isu aktual beserta solusi untuk mengatasinya. Hal ini seperti isu tentang kondisi geopolitik yang memengaruhi kebijakan ekonomi di daerah masing-masing.

“Bagaimana menjadikan itu sebagai sebuah peluang untuk meningkatkan misalnya bagaimana diversifikasi komoditas yang perlu didorong termasuk juga mempermudah bagi proses investasi di masing-masing daerah tersebut,” ujar Ace, Minggu (23/2/2025).

Ia menekankan, kepala daerah perlu mengedepankan kepentingan nasional dalam menghadapi berbagai tantangan.

Di samping itu, banyaknya kekayaan alam yang melimpah perlu pula dijadikan prioritas kebijakan. Apalagi saat ini pemerintah pusat juga terus mendorong upaya hilirisasi dan reindustrialisasi terhadap komoditas-komoditas tersebut.

Menurut Ace, materi yang disampaikan kepada kepala daerah dapat dijadikan referensi apabila nantinya mereka telah bekerja langsung di masyarakat. Di samping itu, pemerintah pusat melalui kementerian/lembaga terkait juga bakal mendorong sinkronisasi kebijakan dengan pemerintah daerah.

“Jadi kerangka umum dari kepentingan nasional di mana kami mendorong agar para kepala daerah memiliki karakter negarawan tersebut, kemudian nanti bagaimana pelaksanaan teknokratisnya itu nanti akan dibahas bersama dengan para menteri-menteri terkait yang akan berlangsung selama lima hari ke depan,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menjelaskan, selama pelaksanaan retret, kepala daerah tampak saling berdialog satu sama lain, juga dengan pemateri dari Lemhannas.

Di samping itu, para kepala daerah juga diajak untuk memahami perspektif dari daerah lainnya, seperti daerah di Pulau Kalimantan, Sumatra, hingga wilayah timur Indonesia.

Para kepala daerah tersebut, kata dia, juga bakal menerima materi lainnya dari para menteri Kabinet Merah Putih. Mereka akan mendapatkan perspektif baru mengenai berbagai isu-isu strategis, khususnya berkaitan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

(shf)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *