Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

DPR Minta Pemerintah Cermat Impor Daging di Tengah Wabah PMK



loading…

Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto meminta pemerintah lebih cermat dalam memenuhi kebutuhan daging nasional di tengah wabah PMK. Foto: Dok SINDOnews

JAKARTA – Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto meminta pemerintah lebih cermat dalam memenuhi kebutuhan daging nasional di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) . Negara asal impor daging harus diseleksi ketat agar tidak memperburuk situasi PMK di Indonesia.

“Kita sedang memerangi PMK di dalam negeri, tetapi di sisi lain kita mengimpor dari negara yang belum bebas PMK. Hal ini harus menjadi perhatian agar tidak memperburuk kondisi yang ada,” ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu, Rabu (5/2/2025).

Senada dengan Titiek Soeharto, Wakil Ketua Komisi IV DPR Abdul Kharis Almasyhari menyatakan masalah PMK menjadi perhatian utama Komisi IV. Dia mengingatkan impor daging tidak malah memperluas penyebaran wabah di dalam negeri.

“Masalah ini juga kami bahas karena ada Perum Bulog dan PT Berdikari sebagai mitra kerja kami. Kami berharap pemerintah benar-benar memperhatikan dampak PMK agar tidak semakin meluas dan merugikan peternak lokal,” katanya.

Dia menekankan impor tetap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nasional, maka daging harus dipastikan berasal dari negara bebas PMK.

“Kita memahami kebutuhan daging nasional, tetapi impor harus dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan aspek kesehatan ternak dari negara asal,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan pemerintah telah memutuskan untuk mengimpor daging sapi menjelang Hari Raya Idulfitri 2025.

Arief menuturkan impor bersifat reguler seperti impor daging kerbau yang dilakukan setiap tahun untuk stabilisasi harga dan pasokan.

Dalam RDP yang juga melibatkan Perum Bulog, Bapanas, Pupuk Indonesia, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Komisi IV DPR meminta pemerintah memastikan ketersediaan komoditas pangan utama agar tidak terjadi lonjakan harga menjelang Ramadan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *