Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dinobatkan sebagai Bapak Petani Milenial, Wamentan Yakin Sektor Pertanian Menjanjikan



loading…

Wamentan Sudaryono dinobatkan sebagai Bapak Petani Milenial. Foto/SINDOnews

JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dinobatkan sebagai Bapak Petani Milenial . Julukan tersebut lantaran semangat Sudaryono dalam meningkatkan regenerasi petani muda.

Gelar ini disepakati oleh ratusan petani muda dalam Konsolidasi Nasional Petani Milenial yang digelar di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sudaryono menyampaikan, dirinya selalu meyakinkan generasi muda bahwa pertanian adalah sektor yang menjanjikan.

Sudaryono mengaku optimistis dapat menumbuhkan kembali semangat mengelola sektor pertanian kepada generasi mendatang. “Bagi saya, kami punya perhatian terhadap itu. Kita punya bonus demografi, kita punya anak muda,” ujar Sudaryono, Sabtu (16/11/2024).

Menurut Sudaryono, sektor pertanian merupakan sektor yang mudah dikelola. Sektor ini juga memiliki fokus-fokus bidang yang luas, yang dapat diisi oleh banyak tenaga generasi muda Indonesia.

“Tentu saja bertani itu tidak melulu menanam padi, kedelai, dan jagung. Walaupun kita harapkan juga kalau bisa mengarah ke sana untuk swasembada pangan itu bisa lebih baik. Petani Milenial itu bisa juga ke holtikultura, buah-buahan, cabai-cabaian, terong, dan sayur,” jelasnya.

Sudaryono melanjutkan sektor pertanian juga memilki dua jenis kegiatan yang bisa ditekuni, yakni on-farm dan off-farm. On-farm merupakan kegiatan yang dilakukan di lahan pertanian, seperti usaha tani tanaman pangan, hortikultura, usaha ternak, usaha ikan, dan usaha perkebunan.

Sementara, off-farm adalah kegiatan yang dilakukan di luar lahan pertanian, seperti pemrosesan dan pengemasan tanaman pangan dan ternak. “Sektor on-farm itu di lahan, off-farm itu pengolahannya, packaging-nya, ekspor dan lain-lain. Itu juga menjanjikan,” katanya.

Sudaryono mengungkapkan sejauh ini Kementan juga telah mengambil peran untuk mengedukasi dan membina petani muda agar tidak hanya berkutat bertani di lahan, tetapi bisa mencoba menggeluti sektor pertanian di luar lahan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *