Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Cetak Generasi Berkarakter, Kemenag Luncurkan Kurikulum Berbasis Cinta di Madrasah



loading…

Wamenag Romo H. R. Muhammad Syafi’i, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno, dan Raffi Ahmad meluncurkan kurikulum berbasis cinta untuk madrasah. Foto/istimewa

JAKARTA – Kementerian Agama ( Kemenag ) meluncurkan Program Kick Off NGOPI (Ngobrolin Pendidikan Islam) Bareng Raffi Ahmad dengan tema “Kurikulum Berbasis Cinta, Siapkan Generasi Emas!” di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Program ini bertujuan memperkuat pendidikan Islam yang lebih humanis, adaptif, dan inklusif.

Acara dibuka oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo H. R. Muhammad Syafi’i, serta menghadirkan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno, praktisi pendidikan Najelaa Shihab, dan figur publik Raffi Ahmad, yang hadir sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. Nagita Slavina bertindak sebagai host acara.

Wakil Menteri Agama menekankan kurikulum berbasis cinta bukan hanya konsep, tetapi juga pendekatan strategis untuk membangun karakter siswa madrasah agar lebih peduli, toleran, dan memiliki empati sosial.

“Ketika kita berbicara tentang cinta, kita berbicara tentang kemanusiaan, toleransi, dan tanggung jawab bersama. Kurikulum berbasis cinta akan mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki akhlak yang luhur,” ujarnya.

Romo menegaskan pendidikan Islam memiliki peran sentral dalam menjaga persatuan dan keberagaman di Indonesia. Dengan menanamkan nilai-nilai cinta dalam pembelajaran, madrasah diharapkan dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang berkarakter dan berdaya saing.

Kehadiran Raffi Ahmad dalam program ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk lebih memahami pentingnya nilai cinta dalam kehidupan sehari-hari.

“Madrasah telah melahirkan banyak lulusan yang sukses. Mereka tidak hanya dibekali ilmu akademik, tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang berlandaskan cinta—kepada Tuhan, sesama, lingkungan, dan ilmu pengetahuan. Ini adalah fondasi penting untuk menciptakan generasi unggul,” ujar Raffi Ahmad.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menjelaskan Kick Off NGOPI menjadi tonggak penting dalam mendorong inovasi kurikulum berbasis cinta di madrasah.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *