Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Celana Ukuran 33 Lebih Cepat Menghadap Allah, Mantan Menkes Siti Fadilah: Janganlah Perutmu Besar!



loading…

Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari menjadi narasumber pada program One on One SINDOnews TV, Jumat (16/5/2025). Foto: SINDOnews TV

JAKARTA – Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari menyikapi pernyataan Menkes Budi Gunadi Sadikin mengenai pria dengan ukuran celana jeans 33 ke atas berisiko lebih cepat menghadap Allah atau meninggal dunia. Ucapan tersebut viral hingga menimbulkan beragam reaksi di media sosial.

Menurut Siti Fadilah, ukuran celana lebih dari 33 dinamakan sentral obesitas. Kegemukan yang berpusat di perut. “Itu tandanya metabolik sindrom,” ujarnya saat diwawancarai SINDOnews, Jumat (16/5/2025).

Baca juga: Menkes Ungkap Alasan Pria dengan Ukuran Celana Jeans 33 Lebih Cepat Menghadap Allah

Dia menjelaskan metabolik sindrom merupakan kesatuan dari penyakit dislipidemia yaitu kolesterol, kemudian trigliseridnya dan sebagainya yang tidak normal. Kalau sudah begitu di dalamnya terdapat kadar gula, ada hipertensi, serta diabetes.

Cikal bakal itu semua diawali lingkar perut, kalau pria lebih dari 90 dan perempuan lebih dari 80. Nah, ini mengarah metabolik sindrom. “Orang jadi gampang sakit,” ucapnya.

Akibat 4 hal ini, orang mudah terkena berbagai penyakit seperti jantung dan stroke yang berada di depan mata. “Maka itu, janganlah perutmu besar!” ujar Siti Fadilah.

Untuk menghindari penyakit tersebut harus dijaga betul kondisi tubuh dengan cara diet dan berolahraga. “Pokoknya jangan sampai ukuran celana lebih dari 33,” katanya.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi menyatakan pria dengan ukuran celana jeans 33 cenderung lebih cepat menghadap Allah. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara peluncuran Pasukan Putih Jakarta, Rabu, 14 Mei 2025.

Dia menyoroti pentingnya kesadaran terhadap indikator sederhana yang bisa digunakan masyarakat untuk mendeteksi potensi risiko kesehatan sejak dini. Salah satunya adalah lingkar pinggang.

“Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans masih di atas 32-33. Ukurannya berapa celana jeans? 34-33. Udah pasti obesitas,” tuturnya.

“Itu menghadap Allahnya lebih cepat dibandingkan yang celana jeansnya 32,” lanjutnya.

Ukuran celana bisa menjadi tolok ukur kasar bagi pria untuk mengevaluasi potensi obesitas. Khususnya obesitas perut (abdominal obesity) yang erat kaitannya dengan penyakit serius seperti diabetes tipe 2, hipertensi, stroke, hingga gagal jantung.

“Saya bukannya body shaming, tapi emang artinya begitu,” ucapnya.

(jon)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *