Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Calon Dubes RI untuk AS Sempat Diajukan Jokowi, tapi Fit and Proper Test Diminta Ditunda



loading…

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washinton DC. Foto/Dok Kedubes RI untuk AS

JAKARTA – Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengungkapkan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sempat mengajukan calon Duta Besar ( Dubes ) RI untuk Amerika Serikat (AS) dan 10 negara sahabat lain di akhir masa jabatannya, Oktober 2024. Pengajuan dilayangkan ke Komisi I DPR untuk diuji kelayakan atau kepatutan (fit and proper test).

Namun, kata dia, Pemerintah kala itu mencabut 11 calon diplomat RI untuk dilakukan fit and proper test di Komisi I DPR. “Jadi di masa akhir-akhir pemerintahan Pak Jokowi itu ya, pergantian-pergantian Dubes itu sudah berjalan sesuai dengan rencana. Tetapi ketika mendekati bulan Oktober, itu ada satu batch atau satu grup ya, calon Dubes yang jumlahnya 11 itu ya diminta tidak diteruskan fit and proper testnya di Komisi I,” kata TB saat dihubungi, Senin (7/4/2025).

Legislator PDI Perjuangan ini mengatakan, pencabutan usulan 11 calon Dubes RI itu dilakukan pemerintah. Pria yang akrab disapa Kang TB ini pun mengaku tak mengetahui alasan pencabutan usulan 11 calon Dubes RI itu.

“Iya dari pemerintah (mencabut). (Alasannya) itu saya tidak tahu. Ya sudah kami tidak lanjutkan. Sehingga otomatis sejak itu praktis ya Dubes beberapa negara termasuk Amerika belum siap calonnya, belum ada,” tuturnya.

Dia mengatakan, pemerintah belum mengusulkan lagi nama calon Dubes RI untuk 11 negara sahabat hingga saat ini. Ia pun mengingatkan pemerintah untuk segera mencari figur untuk ditugaskan sebagai diplomat.

“Kalau memang calonnya tidak cocok ya sudah cari yang lain silakan. Kemudian nanti biar di-fit and proper test di Komisi I gitu,” ungkapnya.

Dia menilai, posisi Dubes RI itu sangat penting untuk proses diplomasi. Apalagi, di tengah kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump.

“Penempatan Duta Besar itu kan adalah sikap dari politik luar negeri kita. Dengan adanya terlambat kan dianggap kurang respect. Dengan adanya terlambat dianggap seolah-olah hubungan negara ini tidak terlalu penting dan itu tidak bagus dalam politik luar negeri,” imbuhnya.

Posisi Dubes RI untuk AS telah kosong sejak Rosan Roeslani mengakhiri masa tugasnya pada 17 Juli 2023. Rosan diminta kembali ke Tanah Air karena ditunjuk Presiden ke-7 RI Jokowi sebagai Wakil Menteri BUMN.

(rca)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *