Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Batal Beli Speedboat, Rapat Cuma Minum Air Putih Biar Sehat



loading…

Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Irvansyah mengaku pihaknya batal membeli perahu cepat atau speedboat baru imbas adanya kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah. Foto/Felldy Utama

JAKARTA – Kepala Badan Keamanan Laut ( Bakamla ) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Irvansyah mengaku pihaknya batal membeli perahu cepat atau speedboat baru imbas adanya kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah. Irvan menyampaikan bahwa awalnya Bakamla menerima pagu anggaran tahun 2025 sebesar Rp1,08 triliun.

Namun, pada saat Instruksi Presiden (Inpres) dikeluarkan, ada sekitar Rp300 miliar yang terkena efisiensi. “Kena efisiensi realokasi (menjadi) sekitar Rp729-an miliar itu kalau enggak salah,” kata Irvansyah di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/3/2025).

Menyusul adanya pemangkasan tersebut, kata dia, Bakamla melakukan beragam upaya agar bisa tetap bekerja maksimal dengan anggaran yang ada. Saat disinggung anggaran apa saja yang terdampak efisiensi, dia menyebut salah satunya, Bakamla membatalkan pembelian speedboat baru yang telah direncanakan sebelumnya.

“Kita ada yang enggak jadi beli speedboat gitu enggak cukup duitnya terus apa lagi ya? ATK berkurang, perjalanan dinas, protokoler,” ujarnya.

“Kemarin kami terakhir Rapim Bakamla semuanya zoom, cuma didukung air minum biar sehat minum air putih terus,” kelakarnya.

Meski begitu, Irvan meyakini jika kebijakan efisiensi anggaran ini tentu tidak akan mengganggu kinerja dari Bakamla. Tak hanya lembaganya, hal ini juga dirasakan oleh kementerian/lembaga lain.

“Karena ini (efisiensi) buat semuanya lah ya, bukan hanya untuk di Bakamla ya, kali ini kita diminta oleh negara untuk membantu mendukung pemerintah pembangunan ini tidak dengan nyawa, tidak dengan darah, tidak dengan air mata cukup berhemat saja, cukup berhemat, kerja yang lebih efisien lagi,” pungkasnya.

(rca)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *